Jakarta – Gelombang protes besar-besaran melanda India setelah para tenaga medis menggelar mogok kerja dan demonstrasi sebagai respons atas kasus pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di Kolkata. Aksi ini menambah ketegangan di seluruh negeri, terutama di rumah sakit dan klinik-klinik yang kini dalam kondisi darurat.
Pada akhir pekan ini, rumah sakit dan klinik di seluruh India mengalami gangguan besar setelah sekitar 8 ribu tenaga kesehatan, termasuk dokter, menggelar mogok kerja selama 24 jam. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas pemerkosaan dan pembunuhan tragis yang menimpa seorang dokter magang di Kolkata.
Pada Selasa (12/8/2024), ribuan tenaga kesehatan turun ke jalan dan menggelar demonstrasi di sejumlah rumah sakit di India. Mereka mengecam keras tindakan keji tersebut dan menuntut keadilan bagi korban serta peningkatan keamanan di rumah sakit pemerintah. Akibat dari aksi ini, layanan darurat di hampir semua rumah sakit perguruan tinggi kedokteran yang dikelola pemerintah di Kolkata terhenti.
Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) telah menandatangani kesepakatan untuk membangun sebuah kota baru yang dinamakan Ras Al Hekma. Kesepakatan ini, yang bernilai Rp549 triliun, ditandatangani pada Februari 2024 lalu dan menjadi salah satu proyek pembangunan terbesar di kawasan tersebut.
Ras Al Hekma akan dibangun di pesisir timur laut Mesir, sekitar 350 kilometer dari Ibu Kota Kairo dan 212 kilometer sebelah barat Alexandria. Proyek ini akan mengembangkan area seluas sekitar 170 km2 dan dijadwalkan mulai pada tahun 2025.
Kota baru ini direncanakan akan memiliki berbagai fasilitas modern, termasuk zona investasi, teknologi dan industri pangan, taman hiburan, bandara, perumahan, serta pengembangan pariwisata. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi dan menarik investasi asing ke Mesir.
Tim negosiasi Israel menyatakan “optimisme yang hati-hati” terkait perundingan gencatan senjata di Gaza yang tengah berlangsung di Doha, Qatar. Meskipun tidak sepenuhnya yakin akan keberhasilan, ada harapan bahwa perundingan ini akan menghasilkan kesepakatan yang positif.
Dalam proposal perundingan gencatan senjata yang diajukan oleh Israel, salah satu poin utama adalah keinginan Israel untuk mempertahankan pasukan militer di wilayah Gaza. Selain itu, Israel juga ingin tetap memegang kendali di sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir.