/

Drama Memanas! Bobby Nasution vs Edy Rahmayadi: Siapa yang Lempar Tanggung Jawab?

1 min read

Jakarta – Meskipun pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 belum dimulai, persaingan antara kandidat nomor urut 1 Bobby Nasution dan calon nomor urut 2 Edy Rahmayadi sudah memanas. Kedua kandidat ini belakangan saling sindir, terutama terkait isu pembangunan jalan.

Saat berkunjung ke Mandailing Natal, Bobby Nasution menegaskan bahwa kepala daerah tidak boleh melempar tanggung jawab terkait perbaikan infrastruktur jalan. Menurutnya, masyarakat tidak memahami perbedaan antara jalan kabupaten, provinsi, maupun nasional. Pernyataan ini diduga menyindir klaim Edy Rahmayadi yang menyebut jalan rusak di Sumut adalah tanggung jawab Mulyono.

Seteru antara Bobby dan Edy bermula ketika Bobby, yang juga menjabat sebagai Wali Kota Medan, menyindir Edy Rahmayadi selaku calon petahana terkait jalan rusak di Sumut. Dalam sambutannya setelah mengambil nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut, Bobby menyebut pembangunan infrastruktur di Sumut tidak merata.

Berita Lainnya  Rian Putra Utama Terpilih Sebagai Ketua Umum PP PKSI, Tumbangkan Petahana

Bobby menyoroti bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) telah menganggarkan proyek tahun jamak untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp 2,7 triliun. Menantu Presiden Joko Widodo ini juga membandingkan kondisi jalan di Sumut dengan provinsi Aceh dan Sumatera Barat, yang menurutnya lebih baik.

Bobby menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur memang memerlukan biaya, namun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumut cukup untuk memperbaikinya. Dengan dana sebesar Rp 2,7 triliun yang digelontorkan Pemprov Sumut, seharusnya perbaikan jalan bisa dilakukan dengan baik.

Menanggapi sindiran Bobby, Edy Rahmayadi merespons dengan santai. Mantan Gubernur Sumut ini mengatakan bahwa jalan yang rusak di era pemerintahannya berada di perbatasan Sumut dan statusnya adalah jalan nasional. Artinya, jalan tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, yang dipimpin oleh Presiden Jokowi, mertua Bobby.

Adapun Mulyono adalah nama yang diberikan kepada Jokowi oleh orang tuanya saat lahir. Namun, nama tersebut tidak bertahan lama karena Jokowi sering sakit saat kecil. Dalam budaya Jawa, jika seorang bayi sering sakit, nama yang diberikan dianggap terlalu berat.

Berita Lainnya  Prabowo Tunjuk Yusril: Gebrakan Mengejutkan di Kementerian Hukum dan HAM!

Bobby menilai tanggapan Edy sebagai upaya melempar tanggung jawab. Menurutnya, masyarakat tidak perlu diajak berpikir soal status jalan dan kepala daerah mana yang bertanggung jawab. Bagi masyarakat, jalan harus mulus, sehingga kepala daerah tidak boleh hanya buang tanggung jawab.

Bobby menyebut bahwa APBD Sumut sekitar Rp 14 triliun per tahun. Dari jumlah tersebut, jika separuhnya saja digunakan untuk pembangunan infrastruktur, seharusnya dapat memperbaiki jalan di Sumut. Apalagi jika jumlah tersebut dibulatkan dalam satu periode.

Bobby juga membandingkan kinerjanya selama menjabat sebagai Wali Kota Medan. Menurutnya, meski belum genap satu periode menjabat, Pemerintah Kota Medan telah berhasil memperbaiki ruas jalan sepanjang 3.200 kilometer di Kota Medan. Proyek tersebut disebut telah menghabiskan dana sebesar Rp 12 triliun.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media Group 
https://journals.itb.ac.id/live88