Jakarta – Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus) mengalami perpecahan dalam pemilihan gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2024. Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Amanat Nasional (PAN) sepakat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan.
Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), NasDem, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memilih mengusung pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memilih untuk mengusung kadernya sendiri, yaitu Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwi Natarina, dalam Pilgub Jabar 2024.
Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mendaftar pada hari pertama pendaftaran calon Pilgub Jabar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Selasa, 27 Agustus 2024. Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Abdul Hari Bobihoe, menyatakan bahwa koalisi KIM Plus, ditambah partai non-parlemen, mendukung pasangan Dedi-Erwan.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily, mengungkapkan bahwa penunjukan Erwan sebagai pendamping Dedi diputuskan lima hari sebelum pendaftaran. Ace menambahkan bahwa salah satu alasan kuat partainya memilih Erwan adalah karena ia merupakan anak sulung dari tokoh Persib Bandung, Umuh Muchtar, yang pernah menjadi manajer klub sepak bola tersebut. Selain itu, Erwan juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Bandung dan Wakil Bupati Sumedang.
Pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie mendaftar ke KPU Jabar pada Kamis, 29 Agustus 2024. Mereka tiba di KPU Jabar sekitar pukul 10.45 WIB dengan mengendarai mobil VW Kodok berwarna biru navy, didampingi tokoh partai politik pengusung PKS, PPP, NasDem, serta simpatisan.
Ahmad Syaikhu menyatakan bahwa mereka akan menjalankan strategi sinergis antarpartai koalisi dalam menghadapi koalisi gemuk di Pilgub Jabar 2024. Syaikhu berharap sinergi dengan Ilham, yang memadukan antara iman dan takwa (imtak) serta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dapat mewujudkan cita-cita meneruskan kesuksesan gubernur Jabar terdahulu.
Pada Kamis malam, 29 Agustus 2024, PKB mendaftarkan pasangan Acep Adang Ruhiyat dan Gitalis Dwi Natarina di KPU Jabar. Mereka tiba di Kantor KPU Jawa Barat pada pukul 21.30 WIB. Acep Adang Ruhiyat menggandeng Gita Dwi Natarina, yang dikenal sebagai Gita KDI, seorang artis dangdut jebolan kontes dangdut yang dihelat stasiun televisi swasta.
Acep Adang Ruhiyat adalah Ketua Dewan Syuro DPD PKB Jawa Barat dan anggota DPR dua periode dari PKB. Sementara itu, Gita KDI juga merupakan kader PKB yang pernah menjadi anggota DPR. Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda, menyatakan bahwa pasangan calon yang didaftarkan tersebut adalah kader partainya.
Acep Adang Ruhiyat menyinggung sejumlah pokok pikiran yang menjadi visi dan misinya, antara lain membangun pesantren sebagai pusat pendidikan dan pembinaan karakter, program beasiswa untuk santri yang belum mendapat perhatian, serta penciptaan lapangan kerja.
Sebelumnya, PKB diisukan akan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar. Namun, PKB akhirnya memilih untuk mengusung kadernya sendiri. PDIP kemudian mendaftarkan pasangan Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja di Pilgub Jabar menjelang detik-detik penutupan pendaftaran calon di KPU Jabar.
Jeje Wiradinata adalah mantan bupati Pangandaran, sementara Ronal Surapradja adalah kader PDI Perjuangan yang baru bergabung. Ronal juga dikenal sebagai artis, penyiar, dan presenter.