Jakarta – Dalam sebuah perkembangan yang menggemparkan, otoritas penyidik Korea Selatan memutuskan untuk menarik kembali upaya penangkapan terhadap Presiden Yoon Suk Yeol. Pengumuman ini disampaikan oleh Kantor Investigasi Korupsi, yang sebelumnya telah mengeluarkan surat perintah penahanan untuk presiden.
Sebelumnya, tim penyidik dilaporkan berhasil menembus pertahanan ketat di kediaman Presiden Yoon Suk Yeol. Namun, langkah mereka terhenti ketika dihadang oleh pasukan militer yang menjaga lokasi tersebut. Situasi ini menambah ketegangan di sekitar area tersebut.
Menurut laporan dari AFP, suasana di sekitar kediaman Presiden Yoon sangat ramai dan tegang. Belasan bus polisi dan ratusan petugas berseragam tampak berbaris di luar kompleks yang terletak di pusat kota Seoul. Kehadiran aparat keamanan dalam jumlah besar ini bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan bentrokan.
Sebanyak 2.700 polisi dan 135 bus polisi telah dikerahkan ke daerah tersebut. Langkah ini diambil untuk mencegah bentrokan antara pendukung Presiden Yoon dan demonstran anti-Yoon yang telah berhadapan pada hari Kamis sebelumnya. Ketegangan politik di Korea Selatan semakin memanas dengan situasi ini.
Presiden Yoon Suk Yeol dilaporkan telah mengurung diri di dalam kediamannya sejak pengadilan menyetujui surat perintah penahanannya awal pekan ini. Dalam pernyataannya, Yoon bersumpah untuk “melawan” pihak berwenang yang berusaha menginterogasinya terkait upaya darurat militer yang gagal.