Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, melontarkan pernyataan yang menggemparkan terkait dugaan kriminalisasi terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Hasto menuduh Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, terlibat dalam upaya kriminalisasi Anies dalam kasus dugaan korupsi Formula E yang saat ini tengah diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa terdapat indikasi kuat bahwa Presiden Jokowi menggunakan instrumen negara untuk menjegal lawan politiknya. Menurut Hasto, intervensi ini dilakukan untuk melanggengkan kekuasaan dengan cara yang tidak sehat. Pernyataan ini menambah panas suhu politik di tanah air, terutama menjelang tahun politik yang semakin dekat.
Dalam pernyataannya, Hasto juga menyoroti bahwa nama Anies Baswedan justru semakin populer setelah dipanggil oleh tim penyelidik KPK terkait penganggaran Formula E. Hal ini, menurut Hasto, membuat Jokowi merasa heran dan mungkin khawatir dengan meningkatnya popularitas Anies di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung.
Kasus dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Formula E mulai diselidiki oleh KPK pada September 2021. Penyelidikan ini dilakukan di tengah berlangsungnya ajang balap mobil listrik tersebut di Sirkuit E-Prix Internasional Jakarta, Ancol, Jakarta Utara, pada Juni 2021. Anies Baswedan sendiri telah dipanggil oleh tim penyelidik KPK pada 7 September 2022 untuk dimintai keterangan terkait kasus ini.
Meskipun nama Anies Baswedan sempat disebut-sebut akan segera menjadi tersangka pada Juni 2023, KPK hingga saat ini belum menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.