Jakarta – Hari ini, ibukota Indonesia menjadi panggung bagi dua demonstrasi besar yang dikenal sebagai Aksi 411. Kedua aksi ini berlangsung di lokasi-lokasi strategis, yakni di depan gedung Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Istana Negara. Dipimpin oleh tokoh-tokoh masyarakat, aksi ini menuntut penegakan hukum atas sejumlah isu kontroversial.
Aksi pertama digelar di depan gedung Bawaslu DKI Jakarta, Jalan M.T. Haryono. Ketua Organisasi Masyarakat Betawi, David Darmawan, memimpin aksi ini dengan tuntutan agar calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono, dijatuhi hukuman penjara. Tuntutan ini muncul setelah pernyataan Suswono yang dianggap melecehkan pemimpin Islam melalui guyonan tentang janda kaya dan Rasulullah.
David Darmawan, yang juga melaporkan Suswono ke Bawaslu, mengajak umat Muslim untuk turut serta dalam aksi ini. Ia menekankan pentingnya mengawal kasus ini agar Suswono diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku. Aksi ini dimulai pukul 10.00 WIB dan dihadiri oleh masyarakat umum serta perwakilan dari berbagai organisasi keislaman.
David berharap laporan yang diajukannya pada 29 Oktober lalu dapat ditindaklanjuti dengan serius oleh Bawaslu. Laporan tersebut telah diterima dengan nomor 012/PL/PG/Prov/12.00/X/2024, di mana Suswono dilaporkan atas dugaan penistaan agama. Pernyataan Suswono yang menyinggung Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah menjadi sorotan utama dalam laporan ini.
Sementara itu, aksi kedua berlangsung di depan Istana Negara, dipimpin oleh Front Persaudaraan Islam (FPI). Aksi ini juga dikenal sebagai reuni akbar 411, yang dihadiri oleh aliansi ormas Islam lainnya. Mereka menuntut agar mantan Presiden Joko Widodo diadili dan pemilik akun Kaskus ‘Fufufafa’ ditangkap.
Aziz Yanuar, pengacara Rizieq Shihab dan anggota FPI, menyatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat pemberitahuan aksi kepada Polda Metro Jaya. Namun, hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan konfirmasi resmi terkait rencana aksi tersebut.
Aksi di depan Istana Negara dimulai dengan salat Zuhur di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Setelah itu, massa aksi melakukan longmarch menuju Istana Negara. Buya Husein, koordinator lapangan aksi, memastikan bahwa aksi ini akan berjalan damai dan tertib.