Jakarta – Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, mengunjungi kediaman mantan Imam Besar FPI, Rizieq Shihab, di Petamburan, Jakarta Barat, pada Sabtu (3/8) malam. Kunjungan ini diabadikan oleh Dasco melalui unggahan foto di akun Instagramnya @sufmi_dasco.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga, menilai kedatangan dua elite Gerindra tersebut sebagai salah satu upaya untuk merekatkan kembali hubungan antara Prabowo Subianto, Gerindra, dan Rizieq, terutama menjelang Pilkada serentak 2024. Indikasi ini diperkuat dengan fakta bahwa yang datang adalah orang kepercayaan Prabowo.
Rizieq diketahui pernah dekat dengan Prabowo hingga Pilpres 2019. Namun, hubungan mereka mulai merenggang pasca Pilpres 2019 ketika Prabowo mendekat ke kubu Jokowi dan menjadi Menteri Pertahanan. Prabowo juga memilih putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Menurut Jamiluddin, hubungan antara Prabowo dan Rizieq juga terlihat renggang saat Rizieq berada di penjara. Prabowo tampak menjauh. Namun, Jamiluddin mengakui bahwa Rizieq masih berpengaruh terhadap perpolitikan di Indonesia. Apabila Rizieq serta NU, Muhammadiyah, dan ormas keagamaan lainnya memberi dukungan kepada Prabowo, maka stabilitas politik lima tahun ke depan relatif dapat terjaga.
Senada dengan Jamiluddin, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, juga beranggapan bahwa pertemuan antara elite Gerindra dengan Rizieq adalah salah satu upaya untuk menjaga kestabilan politik, terutama saat Prabowo menjabat sebagai Presiden Indonesia periode 2024-2029. Apalagi, Prabowo bergandengan dengan Gibran yang notabene putra sulung Presiden Jokowi, yang selama ini dikenal berseberangan dengan barisan Rizieq.
Namun, Adib juga menilai bahwa pertemuan orang kepercayaan Prabowo ke kediaman Rizieq itu bertujuan untuk mendapatkan sokongan suara di Pilkada 2024, terutama untuk partai Gerindra. Adib mengatakan, meski Prabowo memenangkan Pilpres 2024, untuk suara parpol di daerah, Gerindra mayoritas kalah dari PDIP dan Golkar. Oleh sebab itu, Gerindra masih membutuhkan banyak suara untuk menjadikan Prabowo semakin kuat saat berada di pemerintahan selanjutnya.
Melihat jejak ‘pertemanan’ antara Prabowo dan Rizieq yang sudah terjalin sejak lama, Adib meyakini bahwa mereka akan bisa kembali islah dan memberikan keuntungan dua kali untuk Prabowo, yakni di pemerintahan dan partainya sendiri, Gerindra. Jamiluddin menilai Rizieq adalah sosok setia yang mendampingi Prabowo dalam Pilpres sebelum 2024. Kala itu, meski Prabowo kalah, Rizieq tetap memberi dukungan kepadanya.
Lebih lanjut, Jamiluddin juga menyoroti plus minus apabila Prabowo benar-benar islah dengan Rizieq. Dampak positifnya, Prabowo akan mendapat dukungan penuh dari pendukung Rizieq. Sebab, menurutnya, ketaatan pengikut Rizieq tak perlu diragukan lagi. Namun, efek negatifnya, hingga saat ini masih ada yang menilai Rizieq sebagai penganut Islam garis keras. Hal itu dapat mempengaruhi penilaian elemen masyarakat lain terhadap Prabowo bila ia bergandengan tangan dengan Rizieq.
Jamiluddin beranggapan bahwa upaya Prabowo merangkul semua pihak berpengaruh bukanlah hal aneh. Sebab, Prabowo ingin mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama membangun Indonesia pada tahun kepemimpinannya. Hal itu juga dilakukan Prabowo terhadap partai politik. Prabowo menginginkan semua parpol yang melenggang ke Senayan menjadi bagian dari kabinetnya nanti sehingga tidak memunculkan oposisi.
Di sisi lain, upaya politik akomodatif itu ditentang oleh para pemerhati dan pembela demokrasi. Namun, Jamiluddin melihat hal itu akan terus diupayakan oleh Prabowo. Adib pun menilai upaya islah itu untuk kestabilan politik jangka panjang. Artinya, Prabowo sudah memikirkan bagaimana peta politik pada 2029 mendatang. Gerindra harus tetap berupaya unggul atau akan terus tersaingi parpol lain.
Dari manuver terbaru Gerindra itu, Adib melihat bahwa dalam masa pemerintahannya ke depan, Prabowo akan berupaya memimpin Indonesia dengan politik akomodatif. Dia juga akan berupaya mengurangi potensi konflik yang bisa mengancam kestabilan politik selama pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurutnya, Prabowo akan berupaya merangkul seluruh pihak agar tidak ada oposisi di pemerintahannya, baik itu parpol maupun ormas. Dengan begitu, riak-riak kecil hingga tinggi diharapkan tidak terjadi saat Prabowo memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Sementara itu, dari kubu Gerindra dan Rizieq telah buka suara soal kedatangan orang kepercayaan Prabowo itu ke Petamburan. Habiburokhman yang turut bersama Dasco ke rumah Rizieq mengklaim bahwa pertemuan itu tidak membahas persoalan politik. Dia mengaku pertemuan itu hanya berbicara mengenai kemaslahatan umat.
Di sisi lain, Pengacara Rizieq Shihab, Aziz Yanuar, mengatakan bahwa kliennya membawa beberapa pesan kepada dua elite partai Gerindra itu. Rizieq meminta agar Dasco dan Habiburokhman melindungi dan mengayomi secara adil masyarakat luas. Lalu, membentuk kabinet di pemerintahan ke depan berdasarkan meritokrasi serta memilih jajaran menteri yang menguasai betul bidangnya. Rizieq juga berharap agar mereka berpartisipasi aktif dalam pembelaan rakyat Palestina serta konsisten menolak zionis Israel.