Jakarta – Rencana Elon Musk untuk berbincang dengan mantan presiden AS, Donald Trump, melalui fitur Space di X/Twitter mengalami kendala. Menurut Musk, hal ini disebabkan oleh serangan distributed denial of service (DDOS).
Acara yang dijadwalkan berlangsung di Space pada Senin (12/8) pukul 8 malam waktu setempat, atau sekitar Selasa pagi pukul 07.00 WIB, mendadak mengalami crash. Semua pengguna yang sudah berhasil masuk ke Space tiba-tiba keluar dari “ruangan” Space tersebut.
Delapan belas menit kemudian, Musk memposting kicauan di akun pribadinya. Ia menyatakan bahwa X menjadi target serangan DDOS yang sangat besar, yang menyebabkan acara Space dengan Trump tidak bisa berjalan sesuai rencana.
Namun, menariknya, saat Musk mengklaim adanya serangan DDOS besar, X tetap berfungsi dengan normal. Bahkan, menurut sumber dari X yang dikutip oleh The Verge, tidak ada serangan DDOS ke X saat itu. Sumber lainnya, yang juga seorang pegawai X, menyebut Musk 99% berbohong soal serangan DDOS tersebut.
Musk kemudian memposting sejumlah kicauan terkait masalah tersebut. Ia mengklaim bahwa X sudah diuji dengan jumlah pendengar hingga 8 juta sebelum siaran bersama Trump diadakan. Sementara itu, saat siaran dengan Trump dijadwalkan, pengguna yang mendengarkan secara bersamaan di Space hanya mencapai 915 ribu orang.
Setelah Space dengan Trump akhirnya digelar sekitar pukul 8.40 malam waktu setempat, Musk kembali mengicaukan informasi terkait serangan DDOS tersebut. Menurutnya, serangan itu sangat masif karena banyak orang yang tidak setuju dengan apa yang ingin dikatakan oleh Trump.
Hal serupa sebelumnya pernah terjadi saat Gubernur Florida, Ron DeSantis, mengumumkan akan mencalonkan diri sebagai presiden AS pada 2023 lalu. Saat itu, Musk berkilah bahwa acara tersebut gagal karena server X kepenuhan.