Jakarta – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melontarkan kecaman keras terhadap tindakan Israel yang telah mengakibatkan kematian seorang aktivis Turki-Amerika Serikat (AS), Aysenur Ezgi Eygi, pada Sabtu (7/9). Eygi tewas secara tragis oleh pasukan militer Israel saat berpartisipasi dalam aksi protes di Tepi Barat yang diduduki.
Eygi kehilangan nyawanya pada Jumat (6/9) ketika ia turut serta dalam demonstrasi menentang genosida yang dilakukan oleh Israel. Protes tersebut berlangsung di kota Beita, dekat Nablus, di bagian utara Tepi Barat. Eygi ditembak mati oleh pasukan Israel saat ia memprotes perluasan permukiman di wilayah tersebut.
Dalam pidatonya di sebuah acara di Istanbul, Erdogan menuduh Israel berniat melakukan genosida di Tepi Barat dan Gaza serta menduduki wilayah tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakan Israel ini bukan sekadar konflik antara Israel dan Palestina, tetapi merupakan pertikaian antara Zionisme ekspansionis dan umat Islam yang mempertahankan tanah air mereka.
Laporan otopsi Eygi mengonfirmasi bahwa ia terbunuh oleh peluru penembak jitu Israel yang mengenai kepalanya. Hal ini disampaikan oleh gubernur Nablus, Ghassan Daghlas, pada Sabtu (7/9).
Erdogan menyatakan bahwa menentang terorisme negara Israel adalah tugas Islam dan juga masalah nasional. Ia menekankan bahwa situasi di Gaza bukan hanya konflik antara Israel dan Palestina, tetapi juga pertikaian antara Zionisme ekspansionis dan umat Islam yang mempertahankan tanah air mereka.
Erdogan menunjukkan bahwa baik di Turki maupun di beberapa negara Islam lainnya, terdapat kesalahpahaman bahwa masalah ini jauh dari mereka. Menurutnya, pandangan ini adalah kesalahan serius yang perlu diperbaiki.
Erdogan memperingatkan bahwa Israel tidak akan berhenti di Gaza. Jika tindakan Israel saat ini terus berlanjut, negara tersebut akan terus menduduki Ramallah dan kemudian mengarahkan pandangannya ke wilayah lain.
Erdogan juga mengatakan bahwa Hamas berjuang bukan hanya untuk Gaza, melainkan untuk semua tanah Islam, termasuk Turki. Ia juga menekankan bahwa inisiatif diplomatik baru Turki dengan Mesir bertujuan untuk membawa manfaat bagi Palestina.
