Jakarta – Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 sekaligus Ketua Umum PBSI terpilih masa bakti 2024-2028, Fadil Imran, menyatakan bahwa ia menerima dengan senang hati segala bentuk kritik dari media. Pernyataan ini disampaikan Fadil dalam konferensi pers yang diadakan di Lobi Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, pada Kamis (15/8/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Fadil mengumumkan bahwa tugas tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI telah selesai. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada media yang terus mengawal kinerja PBSI, baik melalui kritik maupun masukan.
Dengan berakhirnya tugas tim Ad Hoc Olimpiade 2024, Fadil Imran kini akan mengemban amanah untuk memperbaiki prestasi badminton Indonesia sebagai Ketua Umum PBSI. Ia menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah mempersiapkan diri untuk Olimpiade Los Angeles 2028.
Fadil juga mengungkapkan adanya rekomendasi utama dari tim Ad Hoc untuk PBSI demi sukses di Olimpiade 2028. Rekomendasi tersebut meliputi percepatan persiapan Olimpiade, integrasi semua langkah persiapan prestasi dengan persiapan Olimpiade, dan pengelolaan BWF series.
Salah satu rekomendasi utama adalah mempercepat persiapan Olimpiade. Hal ini dianggap penting untuk memastikan bahwa atlet-atlet Indonesia memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri secara optimal.
Selain itu, tim Ad Hoc juga merekomendasikan agar semua langkah persiapan prestasi diintegrasikan dengan persiapan Olimpiade. Ini bertujuan untuk menciptakan sinergi yang lebih baik antara berbagai program dan kegiatan yang dilakukan oleh PBSI.
Rekomendasi terakhir adalah pengelolaan BWF series. Dengan mengelola BWF series secara efektif, diharapkan atlet-atlet Indonesia dapat lebih sering berkompetisi di tingkat internasional, sehingga meningkatkan pengalaman dan kemampuan mereka.