//

Faisal Basri Bongkar ‘Borok’ Whoosh yang Bisa Hancurkan WIKA!

1 min read

Jakarta – Ekonom senior INDEF, Faisal Basri, mengeluarkan peringatan keras terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh yang diduga merugikan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA sebesar Rp7,12 triliun. Faisal mengkhawatirkan bahwa kerugian ini bisa menjalar ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya.

Faisal Basri telah sejak awal mengkritik proyek ambisius yang diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo ini. Menurutnya, salah satu cara untuk menghindari bencana finansial dari proyek Whoosh adalah dengan mengalihkan pembangunan rute kereta cepat ke Jakarta-Surabaya, bukan Jakarta-Bandung.

Faisal menyoroti bagaimana WIKA kini harus menanggung beban finansial yang berat akibat proyek Whoosh. Ia menyebutkan bahwa ancaman kerugian ini juga bisa berdampak pada perusahaan pelat merah lainnya. Menurut Faisal, pada akhirnya beban besar tersebut harus diambil alih oleh negara. Jika tidak, ia memperkirakan akan ada kebangkrutan sejumlah BUMN.

Sebagai contoh, Faisal memprediksi bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bisa gulung tikar dalam lima tahun ke depan jika terus dipaksa menanggung kerugian dari proyek Whoosh. Ia juga menyinggung bahwa pemilik mayoritas saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan kesulitan jika terus dipaksa menanggung kerugian tersebut.

Agung Budi Waskito, Bos WIKA, sebelumnya telah menjelaskan kondisi keuangan perseroan yang harus menghadapi beban bunga tinggi. Ia menyebutkan bahwa salah satu sumber kerugian WIKA adalah PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).

PSBI adalah anak usaha PT KAI yang merupakan pemilik mayoritas saham KCIC dengan kepemilikan mencapai 60 persen. Sementara itu, WIKA memiliki 38 persen saham PSBI. Beban finansial WIKA yang membengkak terdiri dari tanggungan keuangan yang meningkat 133,70 persen menjadi Rp3,20 triliun pada tahun 2023. Selain itu, ada juga beban lain-lain yang naik 310,16 persen menjadi Rp5,40 triliun.

Faisal Basri menegaskan bahwa kerugian yang dialami WIKA bisa berdampak pada BUMN lain. Ia menyarankan agar negara segera mengambil alih beban besar tersebut untuk menghindari kebangkrutan sejumlah BUMN. Jika tidak, ia memperkirakan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI bisa gulung tikar dalam lima tahun ke depan.

Faisal juga menyinggung bahwa pemilik mayoritas saham PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan kesulitan jika terus dipaksa menanggung kerugian dari proyek Whoosh. Oleh karena itu, ia menyarankan agar pembangunan rute kereta cepat dialihkan ke Jakarta-Surabaya untuk menghindari bencana finansial yang lebih besar.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media GroupÂ