Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia diperkirakan mencapai 47,85 juta orang pada tahun 2024. Angka tersebut memperlihatkan penurunan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 48,27 juta orang.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar, menjelaskan bahwa penyebab utama penurunan jumlah penduduk kelas menengah tahun ini adalah pandemi Covid-19. Data yang dimiliki BPS menunjukkan bahwa penurunan jumlah penduduk kelas menengah telah terjadi sejak tahun 2019.
Berdasarkan data BPS, pada tahun 2019 jumlah penduduk kelas menengah mencapai 57,33 juta orang. Angka ini kemudian turun menjadi 53,83 juta pada tahun 2021, dan terus menurun menjadi 49,51 juta pada tahun 2022.
Tidak hanya kelas menengah, jumlah penduduk kelas atas juga mengalami penurunan. Pada tahun 2023, jumlah penduduk kelas atas tercatat sebanyak 1,26 juta orang, namun angka ini diperkirakan turun menjadi 1,07 juta pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa kelas menengah yang hilang lebih cenderung turun kelas daripada naik kelas.
Amalia juga menyebutkan bahwa jumlah kelas menengah yang turun ini bergeser menjadi kelompok yang menuju ke kelas menengah atau aspiring middle class. Jumlah kelompok ini diperkirakan naik menjadi 137,50 juta orang pada tahun 2024 dari 136,92 juta orang pada tahun 2023.
Amalia berharap dengan berbagai langkah yang ditempuh oleh masyarakat dan pemerintah, efek panjang dari pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.