FOMO? Ini Penyebab Utamanya yang Tidak Anda Duga!

1 min read

Jakarta – FOMO atau fear of missing out adalah fenomena sosial yang terjadi ketika seseorang merasa takut tertinggal dari tren atau perkembangan terbaru. Biasanya, individu yang mengalami FOMO tidak ingin ketinggalan segala hal yang baru dan sedang populer. Mereka merasa cemas jika belum mendapatkan pengalaman tersebut.

Misalnya, ketika seorang selebriti mengunggah foto barang yang dimilikinya, banyak orang yang melihatnya kemudian berbondong-bondong ingin memiliki barang yang sama. Untuk memperolehnya, mereka bahkan rela mengantre lama dan mengeluarkan dana yang tidak sedikit.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan FOMO. Menurut Sosiolog Nia Elvina, salah satunya yakni cultural lag. Cultural lag adalah keterlambatan budaya dari segi non-material yang mencakup nilai, ide, keyakinan, pola pikir, dan norma. Dalam cultural lag, hal tersebut tidak terjadi karena kurangnya informasi dan daya pikir pada masyarakat. Sehingga, ada kesenjangan nilai antara kemajuan teknologi dengan nilai yang dipercaya masyarakat. Kesenjangan nilai inilah yang membawa dampak gejala FOMO muncul di masyarakat.

Berita Lainnya  Kamu masih sering self harm saat emosi? Ikuti 5 tips ini untuk lepas dari belenggu menyakiti diri sendiri

Cultural lag menciptakan kesenjangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Kesenjangan ini memicu munculnya FOMO, di mana banyak orang berbondong-bondong ingin memiliki suatu benda hanya karena melihat idolanya memilikinya. Padahal, benda tersebut belum tentu memiliki fungsi yang dibutuhkan.

Untuk mencegah terjadinya FOMO, menurut Nia, masyarakat harus meningkatkan pengetahuannya. Hal ini penting dilakukan mengingat FOMO memiliki dampak negatif dalam kehidupan bermasyarakat. Seseorang yang mengalami FOMO kerap menghabiskan sebagian besar waktunya bermain media sosial dan kurang berinteraksi dalam kehidupan nyata. Media sosial sering menampilkan hal yang berbeda dengan interaksi langsung yang terjadi di dunia nyata.

FOMO dapat menyebabkan seseorang menghabiskan banyak waktu di media sosial, yang pada akhirnya mengurangi waktu untuk berinteraksi dalam kehidupan nyata. Media sosial sering kali menampilkan gambaran yang berbeda dari kenyataan, sehingga memperburuk gejala FOMO.

Berita Lainnya  Flu Spanyol: Wabah mematikan yang menewaskan 50 juta orang, penyebabnya virus H1N1 yang ditularkan oleh unggas

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media Group 
slot online slot gacor slot