Jakarta – Ketua Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo, mengingatkan bahwa calon tunggal dalam Pilkada 2024 tidak boleh menganggap enteng fenomena kotak kosong. Ganjar mencontohkan kekalahan satu-satunya kontestan di Pilkada Makassar 2018 yang kalah dari kotak kosong.
Ganjar menegaskan bahwa kotak kosong adalah bagian dari demokrasi yang tidak bisa disalahkan. Menurutnya, kemenangan kotak kosong adalah pilihan rakyat yang harus dihormati.
Pada Pilkada 2024, terdapat calon tunggal di 41 daerah yang terdiri dari satu provinsi, 35 kabupaten, dan lima kota. Ganjar mengingatkan bahwa fenomena kotak kosong bisa menjadi ancaman serius bagi calon tunggal yang tidak memperhatikan aspirasi rakyat.
Masa pendaftaran Pilkada 2024 dibuka selama tiga hari, yakni Selasa hingga Kamis, 27-29 Agustus lalu. Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga akan melaksanakan tahapan penelitian persyaratan calon pada 27 Agustus hingga 21 September 2024. Proses ini penting untuk memastikan bahwa semua calon memenuhi syarat yang ditetapkan.
Tahapan pemungutan suara dijadwalkan pada 27 November 2024. Setelah itu, penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara akan berlangsung dari 27 November hingga 16 Desember 2024. Proses ini akan menentukan hasil akhir dari Pilkada 2024.
Sementara itu, Pramono Anung menyatakan bahwa pihaknya tidak memprioritaskan proyek mercusuar, melainkan program-program yang langsung menyentuh rakyat. Hal ini sejalan dengan upaya untuk memenangkan hati rakyat dan menghindari fenomena kotak kosong.