Jakarta – Geely Holding Group, salah satu raksasa otomotif dunia, menegaskan tekadnya untuk menanamkan modal dalam produksi kendaraan elektrifikasi (EV) di Indonesia. Pernyataan ini muncul usai kunjungan Menteri Investasi dan Hilirisasi Republik Indonesia sekaligus Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, ke Tiongkok pada Rabu (18/12).
Dalam pertemuan tersebut, Rosan menekankan pentingnya kolaborasi strategis dengan Geely Holding Group guna mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Yusuf, yang turut hadir dalam pertemuan itu, menjelaskan bahwa Geely Holding Group juga memaparkan perkembangan dan rencana investasi terintegrasi mereka di Indonesia. Upaya ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan sektor kendaraan listrik di Tanah Air.
Meskipun Yusuf tidak merinci secara detail rencana investasi Geely terkait ekosistem EV di Indonesia, ia menyebutkan bahwa Geely memiliki pusat penelitian dan pengembangan (R&D) independen untuk kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Hal ini menunjukkan keseriusan Geely dalam mengembangkan teknologi dan inovasi di sektor otomotif Indonesia.
Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Rosan juga mengadakan pertemuan dengan delapan perusahaan lainnya. Pertemuan yang berlangsung di Hangzhou, Quzhou, dan Beijing pada 8-20 Desember 2024 ini berhasil membukukan total komitmen investasi baru sebesar US$7,46 miliar atau setara dengan Rp120 triliun.
Salah satu pertemuan penting dilakukan di fasilitas produksi Geely Auto Group, di mana dibahas potensi investasi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia. Geely, yang dikenal sebagai produsen otomotif global terkemuka, juga merupakan pemegang saham di beberapa merek mobil terkenal Eropa, seperti Volvo, Daimler, dan Lotus.
