Jakarta – Sebuah gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah terpencil di Tibet, Tiongkok, pada Selasa (7/1/2025), menewaskan setidaknya 32 orang dan meruntuhkan banyak bangunan. Getaran gempa juga terasa hingga ibu kota Nepal, Kathmandu, serta beberapa bagian India.
Menurut laporan dari AFP, pusat gempa berada di daerah Dingri, dekat perbatasan dengan Nepal, pada pukul 09:05 pagi waktu setempat. Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat kekuatan gempa mencapai 7,1 skala Richter.
Video yang dirilis oleh CCTV menunjukkan kondisi rumah-rumah yang hancur dengan dinding yang robek, serta puing-puing berserakan di lokasi reruntuhan. Xinhua melaporkan bahwa otoritas setempat telah menghubungi berbagai kota di daerah tersebut untuk menilai dampak gempa. Cuaca dingin yang ekstrem, dengan suhu mencapai minus 8 derajat Celsius dan diperkirakan turun hingga minus 18 derajat Celsius pada malam hari, menambah tantangan dalam upaya penyelamatan.
Wilayah dataran tinggi Tibet, yang dihuni sekitar 62.000 orang dan terletak di sisi Gunung Everest Tiongkok, sering mengalami gempa bumi. Namun, gempa pada hari Selasa ini adalah yang terkuat dalam radius 200 kilometer dalam lima tahun terakhir, menurut CENC.
Di Nepal, khususnya di daerah sekitar Lobuche yang terletak di pegunungan tinggi dekat Everest, juga merasakan getaran gempa dan gempa susulan. Meski demikian, sejauh ini tidak ada laporan kerusakan atau korban jiwa, dan pasukan keamanan Nepal telah dikerahkan untuk berjaga-jaga.
Nepal berada di garis patahan geologi utama di mana lempeng tektonik India bertemu dengan lempeng Eurasia, membentuk pegunungan Himalaya. Gempa bumi adalah kejadian umum di wilayah ini. Pada tahun 2015, gempa berkekuatan 7,8 melanda Nepal, menewaskan hampir 9.000 orang dan melukai lebih dari 22.000 orang, serta menghancurkan lebih dari setengah juta rumah.
Di India, beberapa getaran terasa di negara bagian Bihar, namun tidak ada laporan korban luka. Sebelumnya, pada Januari tahun lalu, gempa berkekuatan 7,0 melanda perbatasan pegunungan Tiongkok-Kirgizstan, menewaskan tiga orang dan melukai puluhan lainnya. Pada Desember 2023, gempa di Tiongkok barat laut menewaskan 148 orang dan menyebabkan ribuan orang mengungsi di provinsi Gansu.
Gempa tersebut merupakan yang paling mematikan di Tiongkok sejak tahun 2014, ketika lebih dari 600 orang tewas di provinsi Yunnan barat daya. Kondisi suhu di bawah nol pada gempa Desember 2023 membuat operasi bantuan menjadi lebih sulit, dengan para penyintas terpaksa berkumpul di sekitar api unggun untuk menghangatkan diri.
