Jakarta – Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Surabaya Maju menggelar kampanye kotak kosong untuk Pilkada 2024 di kantor KPU Kota Surabaya pada Senin (2/8). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap buruknya proses demokrasi dalam Pilkada Surabaya 2024, yang hanya diikuti oleh satu bakal pasangan calon, yaitu Eri Cahyadi-Armuji.
Yanto, salah satu anggota Aliansi Surabaya Maju, menyatakan bahwa jika hanya ada satu bakal pasangan calon yang mengikuti Pilwalkot Surabaya dengan dukungan seluruh partai di Surabaya, maka mereka khawatir tidak akan ada lagi kontrol kebijakan dari DPRD Kota Surabaya terhadap wali kota terpilih nanti. Oleh karena itu, Yanto dan aliansinya mengampanyekan agar warga Surabaya memilih kotak kosong dalam Pilkada Surabaya nanti. Mereka lebih rela jika Surabaya dipimpin oleh penjabat atau Pj yang ditunjuk oleh pemerintah pusat, yang diyakini akan memberikan kontrol yang lebih baik.
Ketua KPU Kota Surabaya, Soeprayitno alias Nano, menyatakan bahwa pihaknya menerima semua aspirasi dari masyarakat, termasuk yang mengampanyekan kotak kosong. Sesuai dengan PKPU, karena hanya ada satu bakal pasangan calon yang mendaftar, KPU Kota Surabaya memperpanjang masa pendaftaran hingga tanggal 4 September 2024.
Dua kader PDIP, Eri Cahyadi dan Armuji, resmi mendaftar sebagai pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya ke Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya pada Rabu (28/8). Mereka diusung oleh 18 partai politik. Partai-partai yang resmi mengusung Eri-Armuji terdiri dari partai parlemen seperti PDIP, PKB, Demokrat, PKS, PAN, PPP, Gerindra, Golkar, NasDem, dan PSI. Selain itu, partai non parlemen yang mendukung mereka antara lain Pelrndo, Garuda, Ummat, PBB, Gelora, Partai Buruh, Hanura, dan PKN.