Jakarta – Dalam sebuah pertemuan yang penuh teka-teki, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengundang sejumlah menteri untuk membahas isu-isu krusial terkait kependudukan di Indonesia. Pertemuan tertutup ini berlangsung di Kantor Wakil Presiden pada Selasa siang, menarik perhatian media karena topik yang diangkat menyentuh masalah mendasar yang mempengaruhi masa depan bangsa.
Wihaji, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, mengungkapkan bahwa salah satu fokus utama diskusi adalah upaya menurunkan angka stunting di Indonesia. Stunting, yang merupakan kondisi gizi buruk kronis pada anak-anak, menjadi perhatian serius pemerintah. Wihaji menegaskan bahwa langkah-langkah strategis akan diambil untuk mengatasi masalah ini, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap kualitas generasi mendatang.
Selain itu, isu penurunan angka pernikahan di Indonesia juga menjadi agenda pembahasan. Fenomena ini dianggap memerlukan perhatian khusus dan penanganan yang tepat agar tidak berdampak negatif pada struktur sosial masyarakat. Wihaji menekankan bahwa pemerintah akan merumuskan kebijakan yang dapat mendukung peningkatan angka pernikahan dengan tetap memperhatikan aspek kesejahteraan keluarga.
Isyana Bagoes Oka, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, tidak memberikan banyak komentar. Namun, ia membenarkan bahwa diskusi juga mencakup program 100 hari yang tengah dijalankan oleh kementeriannya. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam waktu singkat, terutama dalam hal peningkatan layanan dan kebijakan kependudukan.
Selain Wihaji dan Isyana, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, serta Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, juga terlihat hadir di Kantor Wakil Presiden. Kehadiran mereka menambah dimensi pembahasan, meskipun Meutya memilih untuk tidak banyak berbicara mengenai hasil pertemuannya dengan Gibran. Ia hanya menyatakan bahwa diskusi berfokus pada isu-isu terkait kementeriannya.