Jakarta – Dalam sebuah pengungkapan yang mengejutkan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono, mengisahkan bahwa perolehan delapan kursi menteri untuk partainya di Kabinet Merah Putih adalah buah dari lobi intensif yang dilakukan oleh Ketua Umum Bahlil Lahadalia. Menurut Dave, Bahlil berhasil meyakinkan mitra koalisi serta Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan posisi strategis tersebut kepada Golkar.
Sebelumnya, beredar spekulasi mengenai adanya barter antara kursi menteri dengan posisi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Golkar dikabarkan mendapatkan banyak kursi menteri setelah merelakan posisi Ketua MPR. Namun, Dave memilih untuk tidak memberikan jawaban yang jelas terkait isu tersebut.
Bahlil Lahadalia sebelumnya telah mengisahkan proses pembagian jatah menteri untuk Partai Golkar di kabinet Prabowo. Awalnya, Golkar mendapatkan lima jatah menteri. Namun, partai ini kemudian sepakat untuk memberikan jatah pimpinan MPR kepada Partai Gerindra. Kesepakatan ini diambil dengan pertimbangan untuk tidak berseberangan dengan partai yang dipimpin oleh Prabowo.
Menariknya, Bahlil menolak untuk memasukkan namanya ke dalam daftar lima jatah menteri yang diperoleh Golkar. Ia merasa bahwa jika namanya masuk, maka jatah untuk kader Golkar lainnya akan berkurang. Menurut Bahlil, seharusnya namanya berada di luar dari jatah yang didapatkan Golkar.
Lobi-lobi yang dilakukan Bahlil akhirnya membuahkan hasil, di mana Golkar berhasil mendapatkan tambahan kursi menteri menjadi tujuh, dan kemudian bertambah lagi menjadi delapan.