Jakarta – Pelatih tunggal putri Indonesia, Herli Djaenudin, menekankan bahwa persaingan di BWF World Tour Finals 2024 sangat ketat dan seimbang. Oleh karena itu, ia tidak menetapkan target yang terlalu tinggi untuk Gregoria Mariska Tunjung, melainkan lebih memilih untuk fokus pada upaya lolos dari fase grup terlebih dahulu.
Dalam undian BWF World Tour Finals, delapan atlet yang berhasil lolos dibagi menjadi dua grup. Gregoria Mariska Tunjung tergabung dalam Grup A bersama Wang Zhi Yi dari Tiongkok, Aya Ohori dari Jepang, dan Busanan Ongbamrungphan dari Thailand. Sementara itu, Grup B diisi oleh Han Yue (Tiongkok), An Se Young (Korea), Supanida Katethong (Thailand), dan Akane Yamaguchi (Jepang).
Melihat hasil undian, peluang Gregoria, yang akrab disapa Jorji, untuk meraih kemenangan di Grup A cukup terbuka. Berdasarkan catatan pertemuan sebelumnya, Gregoria memiliki rekor imbang 2-2 melawan Aya Ohori dan 3-3 melawan Wang Zhi Yi. Sedangkan melawan Busanan, Gregoria unggul dengan tujuh kemenangan dari 10 pertemuan.
Jika dibandingkan dengan lawan-lawan di Grup B, Gregoria menghadapi tantangan yang lebih berat. An Se Young, juara Japan Masters 2023, menjadi lawan yang sulit bagi Gregoria, dengan rekor kekalahan dalam sembilan pertemuan. Begitu pula dengan Akane Yamaguchi, di mana Gregoria tertinggal 5-15, meskipun dalam tiga pertemuan terakhir mereka saling mengalahkan. Akane menang di All England 2024, Gregoria membalas di Piala Uber, namun Akane kembali unggul di Japan Masters 2024.
Gregoria juga memiliki rekor kekalahan 3-4 melawan Han Yue. Namun, ia berhasil unggul 6-2 dalam delapan pertemuan melawan Supanida, peraih medali perunggu Olimpiade Paris.
Herli Djaenudin mengingatkan Gregoria untuk tetap fokus dan waspada dari awal hingga akhir dalam menghadapi lawan-lawannya di fase grup.
