Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid, dengan tegas membantah tudingan yang menyebut dirinya sebagai dalang di balik demonstrasi di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Tudingan tersebut sebelumnya dilontarkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Suleman Tanjung.
Jazilul menilai tudingan tersebut tidak berdasar dan meminta PBNU untuk tidak sembarangan melemparkan tuduhan. “Tudingan dari Suleman Tanjung itu sama sekali tidak berdasar. Saya meminta PBNU untuk lebih berhati-hati dalam membuat tuduhan,” ujar Jazilul.
Tidak hanya membantah, Jazilul juga menuding balik para pimpinan PBNU. Menurutnya, para pemimpin PBNU saat ini telah melenceng dari khittah NU 1926. “Para pemimpin PBNU sekarang sudah jauh dari khittah NU 1926. Mereka sudah berpolitik,” tegas Jazilul.
Jazilul juga menyebut bahwa Sekretaris Jenderal PBNU, Syaifullah Yusuf, adalah pihak yang memulai keributan antara PBNU dan PKB. “Syaifullah Yusuf yang memulai keributan ini. Dia yang pertama kali memicu konflik antara PBNU dan PKB,” tambahnya.
Sebelumnya, pada Jumat (2/8), sekelompok massa yang menamakan diri Aliansi Santri Gus Dur menggelar demonstrasi di Kantor PBNU, Jakarta. Mereka menuntut agar Yahya Cholil Staquf dan rekan-rekannya diganti dari jabatannya di PBNU.
Wasekjen PBNU, Suleman Tanjung, menuding PKB sebagai dalang di balik demonstrasi tersebut. Menurutnya, pemimpin demonstran, Muhamad Solihin, adalah pengurus DPW PKB Jawa Barat dan mantan Ketua DPC PKB Kabupaten Indramayu.