Jakarta – Gus Miftah, seorang ulama yang dikenal luas, baru-baru ini menjadi pusat perhatian setelah pernyataannya kepada seorang penjual es teh dalam sebuah ceramah memicu kontroversi. Kata ‘goblok’ yang diucapkannya dianggap kasar dan tidak pantas oleh banyak kalangan. Menyadari dampak dari ucapannya, ulama berusia 43 tahun ini segera mengajukan permohonan maaf secara terbuka.
Gus Miftah menyampaikan permohonan maafnya dan berharap dapat bertemu langsung dengan penjual es teh tersebut untuk menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat luas atas kegaduhan yang timbul akibat pernyataannya. Menurut Gus Miftah, ucapannya tersebut hanya dimaksudkan sebagai candaan, meskipun ia mengakui bahwa penggunaan kata ‘goblok’ memang berlebihan.
Insiden ini menjadi momen introspeksi bagi Gus Miftah. Ia mengakui bahwa dirinya telah ditegur oleh Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, terkait pernyataan tersebut. Sebagai seorang ulama yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Gus Miftah menyadari pentingnya menjaga ucapan dan sikap dalam setiap kesempatan.
Kejadian ini bermula ketika Gus Miftah sedang memberikan ceramah di sebuah pondok pesantren di kawasan Magelang, Jawa Tengah. Dalam video yang viral di media sosial, terlihat Gus Miftah memanggil seorang penjual es teh yang berada di tengah-tengah jamaah yang sedang menjajakan dagangannya. Ucapan yang dianggap tidak pantas tersebut kemudian memicu reaksi beragam dari masyarakat.
Reaksi masyarakat terhadap ucapan Gus Miftah cukup beragam. Beberapa pihak menilai bahwa sebagai seorang tokoh agama, Gus Miftah seharusnya lebih berhati-hati dalam berbicara, terutama di depan umum. Namun, ada juga yang memahami bahwa ucapan tersebut mungkin tidak dimaksudkan untuk menyakiti, melainkan sebagai bagian dari interaksi yang lebih santai.