Jakarta – Seorang petinggi dari kelompok Hamas mengungkapkan kesiapan mereka untuk melepaskan 34 tawanan Israel sebagai bagian dari “langkah awal” dalam kesepakatan pertukaran tahanan yang mungkin terjadi. Langkah ini menandai dimulainya negosiasi yang lebih luas antara pihak-pihak terkait.
Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa hingga saat ini, Hamas belum menyerahkan daftar resmi mengenai tawanan yang akan dibebaskan dalam kesepakatan tersebut. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai rincian lebih lanjut dari kesepakatan yang sedang dibahas.
Petinggi Hamas yang memberikan informasi ini memilih untuk merahasiakan identitasnya, mengingat ia tidak memiliki wewenang untuk membahas negosiasi secara terbuka. Menurutnya, 34 tawanan yang akan dibebaskan dalam tahap awal ini terdiri dari wanita, anak-anak, orang tua, dan tawanan yang sakit yang masih berada di Gaza.
Petinggi tersebut juga menambahkan bahwa Hamas memerlukan waktu untuk memastikan kondisi dan keberadaan para tawanan tersebut. Proses verifikasi ini penting untuk memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam pertukaran tahanan ini dapat dipertanggungjawabkan.
Dari total 251 tawanan yang ditawan selama serangan pada 7 Oktober 2023, yang memicu konflik bersenjata, sebanyak 96 orang masih berada di Gaza. Di antara mereka, 34 orang telah dinyatakan meninggal oleh militer Israel.