Jakarta – Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), melontarkan kritik pedas terhadap Presiden Joko Widodo, yang dikenal sebagai Jokowi, dengan menyatakan bahwa beliau telah kehilangan esensi budaya Jawa yang seharusnya menjadi pegangan. Pernyataan ini muncul setelah Hasto berdialog dengan masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan pandangan mereka tentang Jokowi.
Hasto mengungkapkan bahwa masyarakat Jawa Tengah merasa Jokowi tidak lagi mencerminkan nilai-nilai luhur budaya Jawa yang menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Hasto, sikap Jokowi saat ini tidak sejalan dengan falsafah Jawa “ojo dumeh,” yang berarti jangan bersikap sombong atau merasa lebih dari yang lain.
Di sisi lain, Hasto menegaskan bahwa dirinya tidak gentar dengan langkah politik Jokowi yang mendukung pasangan calon (paslon) yang berseberangan dengan PDIP dalam Pilkada Jawa Tengah dan Jakarta. Hasto menekankan bahwa PDIP sudah terbiasa berkompetisi melawan paslon yang didukung oleh koalisi besar dan pihak berkuasa. Ia yakin bahwa partai berlambang banteng tersebut mampu mengalahkan paslon yang didukung oleh Jokowi dan partai koalisi lainnya.
Ketegangan antara Jokowi dan PDIP semakin meningkat sejak Pilpres 2024, di mana Jokowi memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto. Terbaru, PDIP secara resmi menyatakan bahwa Jokowi bukan lagi bagian dari kader partai banteng.