Jakarta – Hebbia, sebuah startup yang memanfaatkan AI generatif untuk menelusuri dokumen besar dan menjawab pertanyaan kompleks, baru saja memperoleh pendanaan Seri B sebesar $130 juta dengan valuasi sekitar $700 juta. Pendanaan ini dipimpin oleh Andreessen Horowitz, dengan partisipasi dari Index Ventures, Google Ventures, dan Peter Thiel.
Pendanaan ini menunjukkan bahwa para ventura memiliki formula baru didalam pendanaan pada perusahaan AI.
Nilai valuasi 50 kali dari pendapatan tahunan berulang (ARR) menjadi standard bagi startup AI, terutama bagi perusahaan yang telah mencatatkan jutaan pendapatan menguntungkan di awal perjalanan mereka.
Hebbia didirikan oleh George Sivulka saat ia mengerjakan PhD di bidang teknik elektro di Stanford. Saat itu, ARR Hebbia memiliki valuasi hingga $13 juta.
Dalam wawancara dengan TechCrunch, Sivulka, yang merupakan pendiri tunggal dan CEO startup ini, menolak berkomentar tentang pendapatan atau profitabilitas Hebbia. Namun, ia mengatakan bahwa pendapatan startup ini tumbuh 15 kali lipat dalam 18 bulan terakhir.
Valuasi $700 juta ini menunjukkan bahwa investor menilai Hebbia sekitar 54 kali ARR. Valuasi tinggi ini biasanya diberikan kepada perusahaan rintisan yang dianggap berpotensial untuk menjadi unicorn. Salah satu contoh perusahaan rintisan yang mendapatkan nilai valuasi besar adalah Glean dan Harvey, mereka memiliki valuasi di atas 60 kali ARR.
Didirikan pada tahun 2020, Hebbia awalnya bekerja pada alat pencarian dan ringkasan bertenaga AI. Perusahaan kemudian merombak dirinya sebagai analis AI.
Matrix, produk utama Hebbia, dapat mengolah banyak file dengan panjang tak terbatas, dan merespons pertanyaan pengguna dalam format tabular, mirip dengan spreadsheet. Misalnya, Matrix dapat menyaring pengajuan SEC dan dokumen lain untuk mengorganisir dan membandingkan informasi tentang perusahaan tertentu dan pesaingnya, kata Sivulka.
Saat ini, Hebbia menjual perangkat lunaknya kepada manajer aset, bank investasi, dan lembaga keuangan lainnya. Dengan pendanaan yang baru didapatkan, Hebbia mencoba untuk memperluas segmentasi layanan mereka ke area lain, termasuk firma hukum dan perusahaan farmasi, kata Sivulka.
Produk perusahaan ini sudah digunakan oleh 30% dari semua manajer aset, yang menggunakan Hebbia untuk uji tuntas, penetapan harga aset, dan penelitian lainnya, menurut Sivulka. Pendanaan baru ini digunakan untuk memperbesar tim, terus menjual ke industri jasa keuangan, dan memperluas ke sektor lain.