Jakarta – Sebuah tragedi kesehatan yang mengkhawatirkan melanda Amerika Serikat, di mana satu nyawa melayang dan puluhan lainnya jatuh sakit akibat infeksi bakteri E. coli setelah menyantap hamburger di restoran cepat saji McDonald’s. Insiden ini dilaporkan terjadi di sepuluh negara bagian di AS.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengungkapkan bahwa semua individu yang terinfeksi melaporkan telah makan di restoran McDonald’s sebelum mengalami gejala infeksi E. coli. Sebagian besar dari mereka menyebutkan bahwa mereka mengonsumsi hamburger Quarter Pounder.
CDC menyatakan bahwa hingga saat ini, bahan spesifik yang menyebabkan infeksi belum dapat diidentifikasi. Namun, para peneliti tengah memfokuskan penyelidikan pada bawang segar dan daging sapi segar, mengingat sebagian besar kasus dilaporkan terjadi di negara bagian Colorado dan Nebraska.
Menanggapi situasi ini, McDonald’s telah mengambil langkah proaktif dengan menarik bawang dan roti daging sapi yang digunakan dalam produk hamburger Quarter Pounder dari toko-toko di negara bagian yang terdampak. Perusahaan ini menegaskan bahwa penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk memastikan keamanan produk mereka.
Selain itu, McDonald’s juga memutuskan untuk menghentikan sementara penjualan Quarter Pounder di restoran yang berada di daerah terdampak, termasuk di Colorado, Kansas, Utah, dan Wyoming. Perusahaan ini menyatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan pemasok untuk memastikan pasokan yang aman dalam beberapa minggu mendatang.
Insiden ini berdampak signifikan terhadap saham McDonald’s, yang mengalami penurunan sekitar 6% dalam perdagangan yang diperpanjang. CDC melaporkan bahwa 49 orang telah terinfeksi oleh strain E. coli O157: H7, yang dikenal dapat menyebabkan penyakit serius. Strain ini sebelumnya pernah dikaitkan dengan wabah pada tahun 1993 yang menewaskan empat anak setelah mengonsumsi hamburger yang kurang matang di restoran cepat saji Jack in the Box.
