Jakarta – Hari pertama kampanye Pilgub Jateng 2024 dimanfaatkan oleh dua pasangan calon untuk blusukan ke pasar tradisional di Semarang, Jawa Tengah. Cawagub nomor urut 1, Hendrar Prihadi alias Hendi, dan Cagub nomor urut 2, Ahmad Luthfi, terlihat aktif berinteraksi dengan masyarakat di pasar-pasar tersebut.
Hendi terlihat mengunjungi Pasar Peterongan dan Pasar Ngaliyan di Semarang. Menurut Hendi, fokus utama pada hari pertama kampanye ini adalah menyerap aspirasi masyarakat, terutama terkait dengan kenaikan harga sejumlah komoditas pangan seperti beras dan bawang yang dicatat oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Hendi juga menjelaskan bahwa program yang ditawarkan bersama Cagub nomor urut 1, Andika Perkasa, berkaitan erat dengan aktivitas di pasar rakyat. Program Andika-Hendi mencakup perbaikan dan pengembangan alat usaha, serta manajemen pelanggan bagi pedagang kaki lima dan pedagang kecil yang berkeliling untuk mendapatkan pelanggan.
Sementara itu, Cagub nomor urut 2, Ahmad Luthfi, terlihat melakukan blusukan ke Pasar Bulu dan Pasar Mangkang Semarang. Mantan Kapolda Jateng ini mengaku ingin bertemu warga di pasar sekaligus mengecek stabilitas harga riil bahan pangan. Luthfi juga berbincang-bincang dengan puluhan pedagang pasar.
Luthfi mencoba masuk ke lorong-lorong pasar untuk bertemu dan berinteraksi dengan para pedagang cabai, ayam, sayur, daging, tahu, hingga baju, yang rata-rata harganya relatif stabil. Dalam blusukan ini, Luthfi mendapati sejumlah persoalan yang disampaikan oleh para pedagang, seperti menurunnya jumlah pembeli yang datang ke pasar tradisional. Bahkan, pada jam-jam tertentu, pasar sudah menjadi sepi sehingga pedagang harus menutup lapak lebih awal.
Pada Pilgub Jateng 2024 ini, Luthfi menggandeng Wagub petahana, Taj Yasin Maimoen, sebagai pendampingnya. Dalam kesempatan blusukan ke pasar di Semarang, Luthfi juga menyoroti penataan pasar tradisional yang dinilai asal-asalan.
Setelah mengunjungi pasar tradisional, Luthfi berencana melakukan kunjungan silaturahmi ke beberapa ulama dan pesantren di Kota Semarang. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan dengan tokoh-tokoh agama dan mendapatkan dukungan dari kalangan pesantren.