Jakarta – Hidung meler memang bisa sangat mengganggu. Namun, bayangkan jika kondisi ini berlangsung selama enam tahun berturut-turut, seperti yang dialami oleh seorang pria di Suriah. Lebih parahnya lagi, dokter menemukan bahwa kasus hidung meler yang dialami pria berusia 20 tahun ini ternyata cukup serius.
Kasus ini dipublikasikan di Journal of Medical Case Reports, yang melaporkan bahwa pria tersebut tidak hanya mengalami hidung meler yang terus-menerus, tetapi juga disertai gejala sakit kepala hingga kejang. Kondisi ini dialaminya setelah mengalami cedera kepala.
Apa yang awalnya dikira sebagai gejala pilek atau flu biasa, ternyata adalah cairan serebrospinal (CSF) yang melindungi otak dan tulang belakang, keluar melalui lubang hidung kanan pria tersebut. Ia juga mengalami sebagian otak yang menonjol dari atas hidungnya.
Kondisi ini bermula setelah pria tersebut mengalami kecelakaan bermotor. Meskipun ia sadar dan responsif setelah kecelakaan, ia tidak mengalami cedera tambahan yang terlihat.
Pasien kemudian menjalani pemeriksaan tomografi terkomputasi (CT) otak nonkontras dan pencitraan resonansi magnetik (MRI) otak. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya masalah serius yang memerlukan penanganan lebih lanjut.
Dokter menyarankan untuk melakukan operasi agar dapat memperbaiki patah tulang yang diderita, tetapi pasien tersebut menolak perawatan medis pada saat itu. Penolakan ini membuat kondisinya tidak segera tertangani.
Ketika dia kembali untuk pemeriksaan lanjutan di dua bulan kemudian, hasil MRI masih menunjukkan masalah yang sama seperti MRI sebelumnya. Dokter kembali merekomendasikan operasi, dan kali ini pasien setuju. Ahli bedah saraf kemudian melakukan operasi untuk mengembalikan jaringan dan materi yang bocor melalui rongga hidungnya ke tempat seharusnya.
Selain mengembalikan jaringan yang bocor, dokter juga memperbaiki otak yang rusak dan menggunakan semen serta lem bermutu medis untuk merekonstruksi dasar tengkorak yang telah retak.
