
HALUAN.CO – Memberikan kebebasan kepada anak untuk menentukan jalan hidupnya adalah keputusan yang bijak. Namun, orang tua perlu berhati-hati dalam memilih kata-kata yang dapat mempengaruhi keputusan anak, seperti ungkapan “kamu bisa jadi apa saja”.
Menurut laporan dari The Guardian, ungkapan motivasi seperti “kamu bisa jadi apa saja” tidak selalu mencerminkan realitas dari impian yang ingin dicapai oleh anak-anak. Selain itu, kalimat ini seolah-olah menuntut anak untuk mencapai kekuasaan di masa depan.
Leslie Garrett, seorang penulis asal Kanada, menjelaskan bahwa ungkapan “kamu bisa menjadi apa saja” sering kali diartikan sebagai dorongan untuk mencapai sesuatu yang prestisius, berkuasa, atau berhubungan dengan gelar dan uang.
Penelitian yang dilakukan oleh agensi pemasaran digital, Digital Third Coast, bersama firma riset pemasaran, C+R Research, menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara fantasi karier remaja dengan realitas dan kebutuhan dunia kerja. Survei ini melibatkan lebih dari 400 remaja kelas 9-12 di Amerika Serikat.
Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, 15 persen orang Amerika bekerja di bidang administratif atau kantoran, menjadikannya pekerjaan terbesar dari 22 segmen pekerjaan yang ada. Namun, tidak ada remaja yang bermimpi untuk bekerja di bidang tersebut.
Sektor pekerjaan lain seperti penjualan diperkirakan mencakup 10 persen dari tenaga kerja di AS, tetapi hanya 1 persen remaja yang tertarik bekerja di bidang ini. Sebaliknya, 20 persen remaja ingin berkarier di bidang seni, desain, hiburan, olahraga, dan media, meskipun segmen ini hanya mencakup 2 persen dari angkatan kerja.
Alih-alih mengatakan “kamu bisa jadi apa saja”, orang tua dapat menggunakan kalimat yang lebih terbuka seperti “kamu ingin menjadi siapa?”. Roman Krznaric, pengajar karier di School of Life di London, menekankan pentingnya realisme dalam mendukung anak-anak mencapai level kehidupan yang lebih tinggi.
Psikolog Erica Reischer Ph.D, dari Psychology Today, menambahkan bahwa memberi tahu anak-anak bahwa mereka dapat melakukan apa saja tanpa panduan adalah seperti menciptakan visi tanpa peta. Penting untuk menetapkan tujuan yang tinggi, tetapi juga memberikan informasi tentang cara mencapainya.
Orang tua dapat menggunakan kalimat yang lebih realistis seperti “Tidak apa-apa untuk berubah dan mengubah impian kamu, dan tidak apa-apa untuk bersikap realistis” atau “Ya, sains memang menantang. Jadi wajar saja jika kamu kesulitan saat ini. Semakin banyak waktu dan upaya yang kamu curahkan, maka semakin mudah jadinya”.
Daripada mengatakan “kamu istimewa”, “kamu hebat”, atau “kamu bisa jadi apa saja”, orang tua sebaiknya menekankan pada pengendalian diri dan kerja keras, yang berkorelasi positif dengan kesuksesan. Orang tua juga perlu menentukan beberapa tujuan hidup alternatif yang realistis bagi anak-anak.
Dalam mendukung anak-anak mencapai impian mereka, penting bagi orang tua untuk memilih kata-kata yang tepat dan realistis. Dengan demikian, anak-anak dapat memiliki pandangan yang lebih jelas dan terarah dalam meraih masa depan yang mereka inginkan.