Jakarta – Human Metapneumovirus (HMPV) kini menjadi sorotan setelah mengalami peningkatan kasus yang signifikan di China, lima tahun setelah pandemi Covid-19. Virus ini dikenal dapat memicu gejala serupa flu dan berpotensi menyebabkan infeksi saluran pernapasan, pneumonia, serta memperburuk kondisi penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia menyatakan belum ada laporan mengenai warga yang terjangkit HMPV. Namun, penting bagi masyarakat untuk mengenali virus ini dan memahami potensi penyebarannya.
Dicky Budiman, seorang epidemiolog dari Griffith University Australia, menjelaskan bahwa meskipun HMPV dapat menular ke Indonesia, kemungkinan untuk menjadi pandemi sangat kecil. Hal ini disebabkan oleh laju penularan HMPV yang lebih lambat dan gejala yang umumnya lebih ringan dibandingkan Covid-19.
Human Metapneumovirus (HMPV) mulai menjadi perhatian karena dilaporkan menyebar di wilayah China, Hong Kong, dan Jepang, terutama saat musim dingin. Penularannya terjadi melalui percikan air liur (droplets) yang keluar saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Virus ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan penderita atau menyentuh benda yang telah terkontaminasi.
Gejala HMPV memiliki kemiripan dengan Covid-19, seperti batuk, demam, hidung tersumbat atau berair, sakit tenggorokan, serta mengi. Beberapa pasien juga mengalami gangguan pencernaan seperti mual dan diare. Dalam kasus tertentu, virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti bronkitis, pneumonia, atau memicu kekambuhan asma.
Dicky mengungkapkan bahwa peningkatan kasus HMPV di China, Hong Kong, dan Jepang disebabkan oleh musim dingin. Suhu yang rendah meningkatkan risiko penularan, terutama karena aktivitas masyarakat yang lebih sering dilakukan di ruangan tertutup.
HMPV pertama kali diidentifikasi pada 2001 dan lebih sering menyerang anak-anak, orang tua, serta individu dengan sistem imun yang lemah. Dicky juga menekankan bahwa penularan HMPV berbeda dengan Covid-19, yang baru muncul pada 2019. Meskipun demikian, setiap orang tetap berisiko terinfeksi HMPV, terutama setelah berkunjung ke daerah yang terdampak.
Untuk mencegah infeksi HMPV, Dicky menyarankan masyarakat untuk mendapatkan vaksin flu, menerapkan gaya hidup sehat, dan berada di area dengan ventilasi yang baik. Penting juga untuk menerapkan protokol 5M: mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.