Jakarta – Istilah hubungan parasosial semakin sering kita temui di media sosial, terutama dalam konteks penggemar yang sangat mengidolakan selebritas atau tokoh fiksi.
Psikolog klinis Adam Borland, PsyD, menjelaskan bahwa hubungan parasosial adalah hubungan sepihak atau ikatan emosional dengan seseorang yang sebenarnya tidak kita kenal secara pribadi. Biasanya, orang tersebut adalah selebritas, tetapi bisa juga berupa karakter fiksi dari buku, kartun, video game, dan lainnya.
Tokoh-tokoh ini dapat ditemui melalui berbagai platform, termasuk animasi, media, acara televisi, podcast, talkshow di radio, dan tentu saja, platform media sosial. Meskipun istilah ini mungkin baru bagi sebagian orang, fenomena ini sebenarnya sudah ada sejak lama, bahkan sebelum era internet dan media sosial.
Dengan adanya internet dan media sosial, hubungan parasosial semakin gampang terbentuk. Fenomena ini juga menghasilkan keuntungan finansial yang besar bagi selebritas dan industri di sekitarnya. Namun, tidak semua aspek dari hubungan ini berkaitan dengan bisnis. Banyak selebritas yang memiliki kasih sayang tulus kepada penggemarnya dan ingin berinteraksi dengan mereka dalam suasana yang aman dan terkendali.
Streaming langsung, misalnya, memungkinkan selebritas untuk berinteraksi langsung dengan penggemarnya. Teknologi telah memperkuat ikatan emosional antara selebritas dan penggemarnya, baik dalam konteks positif maupun negatif. Meskipun hubungan parasosial mungkin terlihat aneh bagi sebagian orang karena tidak ada timbal balik, penting untuk diingat bahwa manusia secara evolusioner terhubung dengan koneksi sosial.