Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan Jumat (10/1/2025) dengan kenaikan sebesar 24,27 poin atau 0,34% ke level 7.088,8. Kenaikan ini menandai pergerakan positif di pasar saham Indonesia, meskipun indeks saham Asia lainnya justru mengalami penurunan.
Berdasarkan data RTI, sebanyak 315 saham mengalami kenaikan, sementara 244 saham mengalami penurunan, dan 238 saham lainnya stagnan. Total nilai transaksi di bursa mencapai Rp 8,69 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 18,46 miliar saham dan frekuensi transaksi mencapai 955.919 kali.
Mayoritas sektor saham menunjukkan penguatan pada penutupan pasar hari ini. Sektor barang baku dan energi mencatatkan penguatan terbesar masing-masing sebesar 2,4%. Sektor barang konsumsi non primer naik 0,8%, sektor perindustrian menguat 0,6%, dan sektor barang konsumsi primer meningkat 0,4%.
Namun, beberapa sektor mengalami pelemahan, seperti sektor teknologi yang turun 1,7%, sektor properti melemah 0,2%, sektor transportasi turun 0,05%, dan sektor keuangan melemah tipis 0,03%.
Sementara IHSG menunjukkan penguatan, indeks saham di Asia justru mengalami penurunan. Indeks Shanghai di China turun 1,3%, Straits Times di Singapura melemah 1,5%, Hang Seng di Hong Kong terkoreksi 0,9%, dan Nikkei di Jepang terpangkas 1%.
Di tengah penguatan IHSG, terdapat lima saham yang mencatatkan kenaikan signifikan dan masuk dalam daftar top gainers. Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) mencatatkan kenaikan tertinggi dengan melonjak 24,5% hingga menyundul batas Auto Rejection Atas (ARA) menjadi Rp 2.230.
Saham PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) juga melejit 20,4% menjadi Rp 218, sementara PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) melesat 19,6% menjadi Rp 7.600. Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) meningkat 12,9% menjadi Rp 122, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) naik 12% menjadi Rp 428.
Menurut Pilarmas, sentimen domestik menjadi salah satu faktor penopang penguatan IHSG. Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan November mencapai 209,7, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 0,9% (yoy). Meskipun angka ini menunjukkan perlambatan dibandingkan bulan Oktober yang tumbuh 1,5% (yoy), namun tetap memberikan dukungan positif bagi IHSG.
Pilarmas juga menambahkan bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2024 diperkirakan mencapai 220,3 atau tumbuh 1% (yoy) secara tahunan. Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
