Kulon Progo – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah meluncurkan program imunisasi Japanese Encephalitis (JE) untuk mencegah penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis. Program ini menargetkan 81 ribu anak berusia sembilan bulan hingga 15 tahun kurang satu hari.
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami, menekankan pentingnya imunisasi ini. “Imunisasi ini sangat penting mengingat risiko yang cukup besar bagi pertumbuhan anak-anak, termasuk kelumpuhan dan angka kematian yang tinggi,” ujar Sri Budi Utami di Kulon Progo, Selasa.
Sri Budi Utami juga menyatakan bahwa pencanangan ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk diikuti, mengingat biaya paket imunisasi JE yang masih cukup mahal. “Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk diikuti, mengingat paket imunisasi JE ini masih cukup mahal,” tambahnya.
Program imunisasi ini akan dilaksanakan mulai 3 September hingga 31 Oktober 2024 oleh semua puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Kulon Progo. Dengan estimasi sasaran sebanyak 81 ribu anak, program ini diharapkan dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
Budi menyebutkan bahwa imunisasi ini ditargetkan mencapai angka 95 persen sesuai dengan target nasional. Namun, dirinya berharap dengan waktu yang panjang dan melalui monitoring serta sweeping, imunisasi di Kulon Progo dapat mencapai angka 100 persen. “Kami berharap dengan waktu yang panjang dan melalui monitoring serta sweeping, imunisasi di Kulon Progo dapat mencapai angka 100 persen,” kata Budi.
Sekretaris Daerah Kulon Progo, Triyono, menegaskan perlunya intervensi dan percepatan dalam penanggulangan Japanese Encephalitis di Kulon Progo. “Dengan dampak buruk yang diakibatkan, diperlukan intervensi dan percepatan dalam penanggulangan Japanese Encephalitis di Kulon Progo,” ujar Triyono.
Triyono juga menambahkan bahwa intervensi ini merupakan bagian dari program imunisasi di daerah yang memiliki endemisitas tinggi dan sangat efektif menurut Kementerian Kesehatan RI. “Intervensi ini merupakan bagian dari program imunisasi di daerah yang memiliki endemisitas tinggi dan sangat efektif menurut Kemenkes RI,” tutupnya.