Jakarta – Platform jual beli aset kripto terkemuka, Indodax, diduga menjadi korban aksi peretasan. Informasi ini pertama kali diungkap oleh perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts, melalui akun media sosial X Twitter.
Menurut Cyvers Alerts, Indodax mengalami sejumlah transaksi mencurigakan dengan nilai yang sangat besar. Cyvers mencatat beberapa alamat yang dilaporkan menampung aset senilai 14,4 juta dollar AS (sekitar Rp 221 miliar) yang kemudian ditukar menjadi Ether.
Namun, Cyvers kemudian merevisi angka kerugian tersebut menjadi 18,2 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 280,55 miliar. Kerugian ini berasal dari 150 kali transaksi yang mencurigakan.
Melalui halaman resmi blog.indodax.com, perusahaan menyatakan bahwa tim keamanan Indodax saat ini sedang menemukan potensi indikasi keamanan di platform mereka. Indodax juga memastikan bahwa saldo pengguna, baik dalam bentuk kripto maupun Rupiah, akan tetap aman.
Pada Kamis (12/9/2024) pagi sekitar pukul 07.00, halaman Indodax masih menampilkan informasi “maintenance”. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sedang melakukan perbaikan atau pemeliharaan sistem.
Menanggapi dugaan peretasan tersebut, CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan investigasi terkait insiden ini. Ia tidak mengelak adanya dugaan aksi peretasan tersebut.
Oscar menjelaskan bahwa perbaikan atau maintenance terhadap sistem Indodax dilakukan untuk memastikan keamanan keseluruhan sistem. Ia juga menegaskan bahwa kerugian yang terjadi berasal dari aset perusahaan dan tidak merugikan anggota Indodax. Saldo member dalam bentuk kripto atau Rupiah tetap terjaga dengan baik.
Indodax telah mengambil langkah-langkah untuk memperkuat keamanan platform mereka. Tim keamanan perusahaan sedang bekerja keras untuk mengidentifikasi dan menutup celah keamanan yang mungkin dimanfaatkan oleh peretas. Selain itu, Indodax juga berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menyelidiki insiden ini lebih lanjut.
Meskipun insiden ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna, Indodax berkomitmen untuk menjaga kepercayaan dan keamanan para anggotanya. Perusahaan mengimbau pengguna untuk tetap tenang dan mengikuti perkembangan informasi resmi yang disampaikan melalui kanal komunikasi resmi Indodax.