Inilah Alasan Kucing Tidak Suka Air Menurut Sains

Husni Rachma
3 Min Read

HALUAN.CO – Bukan rahasia lagi bahwa sebagian besar kucing lebih memilih menjauh daripada bersentuhan dengan air. Banyak orang mungkin pernah melihat kucingnya menghindar secara dramatis hanya karena terkena percikan kecil.

Meski demikian, ada juga beberapa jenis kucing, seperti Turkish Van dan Maine Coon, yang justru menikmati bermain-main di air. Mengapa perilaku ini tidak umum?

Asal-usul kucing peliharaan modern tampaknya berperan penting dalam menjelaskan perilaku ini. Kristyn Vitale, pakar perilaku hewan dan pendiri Maueyes Cat Science and Education, mengungkap bahwa nenek moyang kucing rumahan adalah kucing liar Afrika yang terbiasa hidup di lingkungan kering dan gurun.

“Mereka tidak dikenal sebagai pemburu di sekitar atau dalam air,” jelas Vitale.

“Sebagian besar makanan mereka berasal dari hewan darat seperti tikus. Jadi tidak mengherankan kalau kucing domestik juga tidak tertarik dengan air. Spesies ini memang tidak dirancang untuk itu.”

Sementara spesies seperti harimau dan jaguar terbiasa berenang dalam berbagai situasi, kucing liar Afrika jarang sekali berinteraksi dengan air dalam kesehariannya di alam bebas.

Namun, beberapa ahli menilai penjelasan ini terlalu sederhana. Jonathan Losos, profesor biologi dan penulis buku The Cat’s Meow, menyebut bahwa kucing liar Afrika juga hidup di kawasan yang lembap. “Wilayah hidup kucing liar Afrika juga meliputi area yang lebih lembap,” jelasnya. Oleh karena itu, ia meyakini bahwa penyebab utama ketakutan terhadap air kemungkinan lebih kompleks.

Berita Lainnya  Pria di Semarang Ditangkap! Makan Daging Kucing, Serius?

Faktor kenyamanan fisik juga turut memengaruhi. Saat bulu kucing terkena air, berat tubuhnya meningkat dan pergerakannya jadi terbatas, yang membuat mereka merasa tidak nyaman atau bahkan stres.

“Bulu mereka bisa menjadi sangat basah dan membuat gerak jadi kaku,” tulis Jennifer Vonk dari Oakland University.

Air juga dapat menutupi atau mengganggu penciuman alami kucing, baik aroma tubuh mereka sendiri maupun dari lingkungan sekitar. Zat kimia dalam air, seperti klorin dari air keran, bisa terdeteksi dan menimbulkan reaksi tidak nyaman.

“Kucing bisa mencium senyawa kimia dalam air keran yang membuat mereka tidak nyaman,” tambah Vonk. Vitale juga menjelaskan bahwa air dapat menghapus feromon yang berfungsi sebagai penanda identitas bagi kucing.

Namun, ketidaksukaan terhadap air tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor genetik atau biologis. Vitale menyatakan bahwa pengalaman hidup awal sangat menentukan bagaimana kucing memandang air.

Berita Lainnya  Asteroid Ryugu Mengandung Mineral Tak Terduga, Tantang Teori Tata Surya

“Jika anak kucing dibiasakan dengan air sejak kecil, besar kemungkinan mereka akan lebih nyaman dengan air saat dewasa,” ujarnya.

Namun, tetap ada variasi antarindividu. “Bisa saja anak kucing yang sering terkena air tetap membenci air, sementara kucing yang tak pernah terpapar air justru menyukainya,” kata Vitale.

Kesimpulannya, alasan mengapa sebagian besar kucing tidak menyukai air bukanlah satu hal tunggal, melainkan hasil dari kombinasi antara faktor biologis, sensasi tubuh yang tidak menyenangkan, sensitivitas penciuman, serta pengalaman sejak dini. Memahami faktor-faktor ini penting untuk memperlakukan kucing secara lebih bijak dan penuh empati.

TAGGED:
Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *