Jakarta – Ikan merupakan salah satu makanan yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Kaya akan protein, mikronutrien, dan lemak sehat, ikan menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan. Namun, ada sisi lain yang perlu diwaspadai, yaitu kandungan merkuri dalam beberapa jenis ikan.
Merkuri merupakan elemen alami yang ada di udara, air, dan tanah. Menurut Healthline, merkuri dapat dilepaskan ke lingkungan melalui berbagai aktivitas manusia, seperti pembakaran batu bara dalam proses industri, serta melalui peristiwa alamiah seperti letusan gunung berapi. Manusia dapat terpapar merkuri melalui berbagai cara, salah satunya dengan mengonsumsi ikan dan kerang. Karena kedua jenis makanan laut tersebut rentan menyerap merkuri akibat pencemaran air dalam habitat mereka.
Penelitian dari tahun 1998 hingga 2005 menemukan bahwa 27% ikan dari 291 sungai di seluruh Amerika Serikat mengandung merkuri dengan kadar lebih tinggi dari batas yang direkomendasikan. Secara keseluruhan, ikan yang berukuran lebih besar dan berumur lebih panjang cenderung mengandung merkuri paling tinggi, dilansir dari studi PubMed Central. Ikan-ikan ini termasuk ikan hiu, tuna segar, ikan todak, ikan marlin, dan king mackerel.
Meskipun paparan merkuri termasuk dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Pada manusia dan hewan, kadar merkuri lebih tinggi dihubungkan dengan masalah yang terjadi dalam otak. Terdapat penelitian terhadap 129 orang dewasa Brasil menemukan bahwa kadar merkuri yang lebih tinggi pada rambut dihubungkan dengan adanya penurunan keterampilan motorik halus, memori, ketangkasan, dan perhatian.
Penelitian terbaru juga menghubungkan paparan logam berat seperti merkuri dengan kondisi beberapa penyakit seperti Alzheimer, Parkinson, autisme, depresi, dan kecemasan. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hubungan ini. Selain itu, paparan merkuri juga dihunungkan dengan tekanan darah tinggi, peningkatan risiko serangan jantung, dan kolesterol LDL yang lebih tinggi.