Jakarta – Inter Milan harus menelan pil pahit setelah takluk 2-3 dari AC Milan dalam final Piala Super Italia. Meski sempat memimpin dengan dua gol, Nerazzurri akhirnya harus mengakui keunggulan rival sekotanya. Pelatih Inter, Simone Inzaghi, mengungkapkan rasa sakitnya atas kekalahan ini, terutama karena timnya sempat berada di atas angin.
Pertandingan yang berlangsung di Al-Awwal Park pada Selasa (7/1/2025) dini hari WIB ini menyajikan drama yang menegangkan. Inter Milan berhasil menutup babak pertama dengan keunggulan setelah Lautaro Martinez mencetak gol di masa injury time. Keunggulan Inter bertambah di awal babak kedua ketika Mehdi Taremi mencetak gol kedua hanya dalam waktu dua menit.
Namun, AC Milan menunjukkan semangat yang luar biasa. Tendangan bebas Theo Hernandez di menit ke-52 berhasil memperkecil ketertinggalan. Kemudian, Christian Pulisic menyamakan kedudukan dengan tembakan jarak dekat yang tak mampu dihalau oleh kiper Inter, Yann Sommer, pada menit ke-80. Di masa injury time, Tammy Abraham memastikan kemenangan Milan dengan gol penentu.
Kekalahan ini menjadi yang kedua bagi Inter dari Milan dalam derby musim ini. Sebelumnya, Inter juga kalah 1-2 pada pertemuan di Serie A bulan September lalu, ketika AC Milan masih dilatih oleh Paulo Fonseca. Kini, Milan kembali menunjukkan dominasinya, dibawah arahan pelatih baru Sergio Conceicao.
Setelah pertandingan, Simone Inzaghi tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia merasa bahwa Inter seharusnya bisa mempertahankan keunggulan dan tidak membiarkan Milan bangkit.