Jakarta – Pasar Asia dibuka dengan variasi pada hari Senin ketika para investor mencerna data ekonomi yang suram dari China yang dirilis pada akhir pekan. Sementara itu, beberapa pasar utama tutup karena liburan.
Para investor pun menunggu hasil rapat kebijakan Federal Reserve yang dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu, di mana para bankir diperkirakan akan memotong suku bunga untuk pertama kalinya sejak tahun 2020 lalu. Keputusan ini sangat dinantikan karena dapat mempengaruhi pasar global.
China merilis serangkaian data ekonomi yang mengkhawatirkan. Penjualan ritel, produksi pabrik, dan angka investasi bulan Agustus kemrin meleset dari perkiraan. Tingkat pengangguran di perkotaan naik ke level tertinggi dalam enam bulan, sementara harga rumah tahunan turun dengan laju tercepat dalam sembilan tahun terakhir.
Pasar di China daratan dan Korea Selatan tutup karena Festival Pertengahan Musim Gugur. Pasar Jepang juga tutup untuk Hari Penghormatan kepada Orang Tua Lanjut Usia. Penutupan ini membuat aktivitas perdagangan di kawasan tersebut menjadi lebih sepi.
Reaksi terhadap data ekonomi China yang mengecewakan kemungkinan terlihat dari pasar Hong Kong. Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di angka 17.348, sedikit lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di 17.369,09. Selain itu, Topan Bebinca telah menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan di China dan Shanghai diperkirakan akan dilanda badai terkuat sejak 1949.
Investor Asia juga menunggu serangkaian data penting dan keputusan dari bank sentral pada kawasan tersebut. Menurut survei Reuters, inflasi Jepang diprediksikan akan naik pada bulan Agustus. Hal ini memperkuat alasan bagi Bank of Japan untuk tetap mengambil sikap hawkish saat dewan menetapkan kebijakannya pada hari Jumat.
China bersiap dalam menetapkan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun (LPR) pada hari Jumat. Suku bunga satu tahun, memengaruhi sebagian besar pinjaman baru ataupun yang sedang berjalan, saat ini berada di besaran angka 3,35%. Sementara itu, suku bunga lima tahun, yang memengaruhi harga hipotek, saat ini di angka 3,85%.
S&P/ASX 200 Australia naik 0,44% pada pembukaan. Kenaikan ini menunjukkan optimisme di pasar Australia meskipun ada ketidakpastian di pasar global.
Setelah awal yang sulit di bulan September yang secara historis lemah, tiga indeks utama AS mengakhiri sesi perdagangan minggu lalu dengan hasil positif. S&P 500 dan Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi menutup pekan terbaiknya di tahun 2024. Indeks S&P 500 yang luas naik 0,54% menjadi 5.626,02, dan Nasdaq Composite bertambah 0,65% menjadi 17.683,98. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average melonjak 0,72% menjadi 41.393,78.