Teheran – Panglima Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, melontarkan peringatan tegas kepada Israel terkait serangan yang dilancarkan terhadap tanah airnya. Dalam pernyataan yang disampaikan kepada kantor berita Tasnim dan dilansir oleh AFP pada Senin (28/10/2024), Salami menegaskan bahwa Israel akan menghadapi “akibat pahit” dari tindakan tersebut.
Salami menyebut serangan udara Israel terhadap Iran sebagai tindakan yang “tidak sah dan melanggar hukum”. Ia menegaskan bahwa serangan tersebut berhasil digagalkan berkat kesiapsiagaan Pasukan Pertahanan Udara Iran. Menurutnya, Israel telah “gagal mencapai tujuan buruknya” dalam serangan yang dilakukan pada Sabtu (26/10) waktu setempat.
Lebih lanjut, Salami menyoroti bahwa kegagalan Israel dalam serangan ini menunjukkan “kesalahan perhitungan dan rasa frustrasi rezim Zionis” dalam menghadapi pejuang perlawanan Islam, terutama di Gaza dan Lebanon. Ia memperingatkan bahwa Israel akan merasakan “konsekuensi pahit yang tidak terbayangkan” setelah serangan tersebut.
Serangan Israel diklaim menargetkan fasilitas produksi rudal dan sistem pertahanan udara Iran, serta aset-aset udara lainnya. Serangan ini dilakukan sebagai balasan atas serangkaian serangan yang dilancarkan Teheran, termasuk serangan rudal pada 1 Oktober lalu.
Selain berkonflik dengan Iran, Israel juga terlibat dalam pertempuran melawan Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Lebanon. Kedua kelompok militan ini diketahui mendapat dukungan dari Teheran. Militer Israel sebelumnya menyatakan bahwa serangan udara pada Sabtu (26/10) dini hari merupakan “serangan presisi terhadap target-target militer di Iran” sebagai respons atas “serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran”.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim bahwa serangan udara tersebut telah menghantam Iran dengan “tepat sasaran dan kuat”. Ia menyatakan bahwa serangan Tel Aviv terhadap Teheran telah mencapai semua tujuannya.
Otoritas Iran mengonfirmasi bahwa serangan udara Israel menargetkan situs-situs militer di sekitar Teheran dan beberapa provinsi lainnya. Meskipun pertahanan udara Iran diklaim mampu menangkal serangan tersebut, mereka mengakui adanya “kerusakan terbatas” di beberapa lokasi. Iran juga melaporkan kematian lima orang, terdiri dari empat tentara dan satu warga sipil, akibat serangan tersebut.
Militer Israel telah memperingatkan Iran untuk tidak membalas serangan udara tersebut. Namun, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menegaskan bahwa Iran siap memberikan “respons yang tepat” atas serangan Israel, meskipun ia juga menyatakan bahwa Teheran tidak berniat untuk berperang dengan Tel Aviv.
