Teheran – Ketegangan di Timur Tengah kembali membara setelah seorang komandan senior Garda Revolusi Iran, Ali Fadavi, menegaskan bahwa Iran “pasti” akan melancarkan serangan baru terhadap Israel. Pernyataan ini muncul setelah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, berjanji akan melakukan pembalasan yang keras terhadap serangan Israel.
Menurut laporan dari kantor berita ISNA, serangan balasan Iran kemungkinan akan diberi nama “Operasi Janji Jujur 3”. Operasi ini direncanakan sejalan dengan serangan rudal sebelumnya yang dilancarkan Iran terhadap Israel pada bulan April dan Oktober lalu. Langkah ini menunjukkan tekad Iran untuk terus menekan Israel di tengah ketegangan yang semakin meningkat.
Dalam pernyataannya pada Sabtu (2/11), Ayatollah Ali Khamenei menegaskan bahwa Iran dan sekutu-sekutu regionalnya akan memberikan “respons yang menghancurkan” terhadap Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS). Pernyataan ini disampaikan setelah serangan udara Tel Aviv terhadap Teheran pada akhir Oktober, yang semakin memperkeruh situasi di kawasan tersebut.
Pada 26 Oktober lalu, jet-jet tempur Israel melancarkan serangan udara mematikan terhadap target-target militer Iran. Tel Aviv menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan balasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober, yang melibatkan 200 rudal meskipun sebagian besar berhasil ditembak jatuh. Serangan ini menambah daftar panjang konflik antara kedua negara yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Iran menyebut serangan rudalnya sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, serta kematian seorang komandan senior Garda Revolusi Iran. Setelah serangan tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim bahwa serangan Israel “menghantam kemampuan pertahanan dan produksi rudal Iran”, sebuah pernyataan yang menegaskan keberhasilan operasi militer Israel.
Militer Teheran melaporkan bahwa empat tentaranya tewas akibat serangan udara Tel Aviv pada 26 Oktober, dan serangan tersebut menyebabkan “kerusakan terbatas” pada beberapa sistem radar. Selain itu, laporan media lokal Iran menyebutkan bahwa seorang warga sipil juga tewas akibat serangan Israel tersebut, menambah jumlah korban dari konflik yang berkepanjangan ini.
