Tel Aviv – Ketegangan antara Israel dan Iran kembali membara setelah Israel melontarkan ancaman keras terhadap Iran. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, memperingatkan bahwa Iran bisa bernasib serupa dengan Jalur Gaza atau Beirut jika terus mengancam Tel Aviv. Namun, Iran menanggapi ancaman ini dengan sikap tegas, menyatakan kesiapan mereka untuk menghadapi segala bentuk serangan.
Pada Selasa malam (1/10), sekitar 200 rudal balistik diluncurkan oleh Iran, menghujani wilayah Israel. Meski demikian, militer Tel Aviv mengklaim bahwa sebagian besar rudal tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara mereka atau jatuh di area terbuka, sehingga tidak menimbulkan kerusakan signifikan.
Yoav Gallant, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa Israel tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas jika Iran terus mengancam keamanan Tel Aviv. Peringatan ini muncul setelah serangkaian serangan rudal Iran menghantam wilayah Israel, termasuk dua pangkalan Angkatan Udara Israel.
Militer Israel terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. Selain itu, Israel juga menargetkan posisi dan persenjataan Hizbullah di Lebanon, yang diketahui mendapat dukungan dari Iran. Serangan ini menunjukkan eskalasi ketegangan di kawasan tersebut.
Di sisi lain, Iran menegaskan kesiapan mereka untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya. Dalam pidatonya di Dewan Keamanan PBB, perwakilan tetap Iran, Amir Saeid Iravani, menyatakan bahwa Iran tidak mencari perang atau eskalasi, tetapi siap untuk membela diri sesuai dengan hukum internasional.
Ketegangan antara Israel dan Iran ini menambah kompleksitas situasi di Timur Tengah. Dengan kedua belah pihak yang saling mengancam dan melakukan serangan, risiko eskalasi konflik semakin meningkat. Komunitas internasional terus menyerukan dialog dan penyelesaian damai untuk menghindari konflik yang lebih luas.