Jakarta – Kelompok teroris ISIS mengklaim bertanggung jawab atas insiden penusukan yang terjadi di sebuah festival di kota Solingen, Jerman barat, pada Jumat (23/8) malam waktu setempat. Dalam sebuah pernyataan, ISIS menyatakan bahwa salah satu anggotanya melakukan serangan mematikan tersebut sebagai “pembalasan dendam” terhadap umat Islam “di Palestina dan di mana saja.”
ISIS mengklaim bahwa serangan itu dilakukan sebagai bentuk balas dendam terhadap Muslim di Palestina dan di seluruh dunia. Pernyataan ini menegaskan bahwa tindakan tersebut adalah bagian dari kampanye mereka untuk membalas dendam atas penderitaan umat Islam.
Hingga Sabtu kemarin, kepolisian Jerman masih memburu seorang pria yang diduga sebagai pelaku penusukan tersebut. Pria berpisau yang identitasnya belum diungkapkan itu mengamuk di kota Solingen pada Jumat malam, saat ribuan orang berkumpul untuk menghadiri malam pertama “Festival Keberagaman,” yang merupakan bagian dari perayaan ulang tahun ke-650 kota tersebut.
Para pejabat Jerman sebelumnya menyatakan bahwa “motif teroris tidak dapat dikesampingkan” dalam tindakan tersebut. Hal ini menambah kekhawatiran akan adanya ancaman terorisme di wilayah tersebut.
Pada hari Sabtu, polisi mengumumkan bahwa mereka telah menahan seseorang sebagai bagian dari penyelidikan. Seorang jaksa penuntut kemudian mengungkapkan bahwa seorang remaja berusia 15 tahun diduga tidak melaporkan tindak kriminal tersebut. Markus Caspers, jaksa penuntut Duesseldorf yang terletak di sebelah barat Solingen, mengatakan bahwa para saksi mata diduga melihat remaja tersebut mendiskusikan serangan itu sebelum terjadi dengan seorang pria yang mungkin adalah pelaku penikaman.
Sebelumnya, sebanyak tiga orang tewas dan empat lainnya mengalami luka parah dalam insiden penusukan di festival tersebut. Polisi mengatakan bahwa penusukan itu terjadi sekitar pukul 10 malam waktu setempat, setelah seorang pria tidak dikenal menyerang banyak orang. Pelaku kabur setelah melakukan aksi brutal tersebut.
Seorang saksi mata mengaku sedang berdiri beberapa meter dari titik penyerangan, tidak jauh dari panggung festival. Ketika berbalik badan, dia melihat orang lain tergeletak di tanah dan beberapa di antaranya bersimbah darah.