HALUAN.CO – Ketegangan internasional meningkat drastis setelah Israel dikabarkan siap menggelar operasi militer darat besar-besaran ke Gaza. Langkah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ini mendapat reaksi keras dari berbagai negara, karena dinilai dapat memperparah krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Video dari kanal YouTube @tvOneNews yang tayang pada Senin, 11 Agustus 2025, menampilkan citra satelit yang menunjukkan pergerakan signifikan militer Israel. Terlihat ratusan tank IDF telah bersiaga di perbatasan. Beberapa pejabat Amerika dan seorang mantan pejabat meyakini bahwa invasi skala penuh tinggal menunggu waktu.
Netanyahu telah menyiapkan rencana usai invasi, yakni menyerahkan penguasaan Gaza kepada pasukan negara Arab. Namun begitu, rencana ini ditolak keras oleh pemerintah Yordania yang menyatakan bahwa hanya keputusan yang mendapat restu dari rakyat Palestina yang akan mereka dukung.
Sikap Yordania ini jelas menjadi tamparan bagi Netanyahu, mengingat dukungan dari dunia Arab tidak bisa ia andalkan.
China pun angkat bicara. Beijing menyuarakan keprihatinan terhadap upaya Israel untuk menguasai Gaza secara penuh, dan meminta agar langkah berbahaya tersebut dihentikan.
“Gaza adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah Palestina,” tegas juru bicara China, memperlihatkan posisi mereka yang konsisten mendukung Palestina.
Dari pihak Hamas, kecaman juga muncul. Mereka menyebut tindakan Israel sebagai bentuk agresi baru dan pelanggaran hukum internasional.
“Keputusan ini menunjukkan Netanyahu tidak peduli dengan nasib sandera,” kata juru bicara Hamas.
Dengan ketegangan yang kian meningkat, kawasan Timur Tengah kini berada di ambang konflik besar. Rencana invasi darat ke Gaza bisa menyalakan api perang yang lebih luas, sementara seluruh dunia menyimak perkembangan ini dengan rasa was-was.