Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengumumkan bahwa Jepang akan mendanai sebanyak 34 proyek di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan Airlangga setelah menghadiri Asia Zero Emission Community (AZEC) Ministerial Meeting.
Airlangga menjelaskan bahwa salah satu proyek yang akan didukung adalah pembangunan 15 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Jepang juga mengusulkan tambahan proyek PLTP Sarulla sebagai bagian dari inisiatif ini. Selain itu, proyek pengolahan sampah menjadi energi di Legok Nangka, Jawa Barat, juga akan mendapatkan dukungan. Proyek ini diharapkan dapat mengatasi masalah sampah sekaligus menghasilkan energi. Pengembangan lahan gambut (peatland) juga termasuk dalam daftar proyek yang akan didanai.
Proyek lain yang akan didanai adalah pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Airlangga menyebutkan bahwa proyek PLTA Kayan akan menghasilkan listrik hingga 9.000 megawatt (MW), menjadikannya salah satu proyek energi terbesar di Indonesia.
Airlangga juga menyoroti proyek-proyek yang mencakup teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS), serta pengembangan blue ammonia dan hydrogen. “Salah satu blue ammonia yang pertama akan dibangun di kawasan Pupuk Iskandar Muda atau Special Economic Zone Aceh yang diharapkan bisa membuat the first blue ammonia,” ujarnya.
Selain proyek-proyek energi, Airlangga menyebutkan bahwa proyek transmisi listrik Jawa dan Sumatera juga akan didanai. Proyek ini akan menjadi bagian dari sistem transmisi di ASEAN, memperkuat konektivitas listrik di kawasan tersebut.