HALUAN.CO — Jepang sedang menghadapi krisis demografi yang semakin parah, dengan penurunan penduduk mendekati angka 1 juta hanya dalam satu tahun terakhir.
Data resmi dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang yang diumumkan pada Rabu (6/8/2025), menunjukkan bahwa sepanjang 2024, jumlah warga negara Jepang berkurang 908.574 jiwa, menyisakan total populasi sekitar 120 juta orang.
Penurunan ini memperpanjang tren penyusutan yang sudah terjadi selama 16 tahun berturut-turut sejak Jepang mencapai jumlah penduduk tertinggi pada 2009 sebesar 126,6 juta jiwa.
Faktor utama penyebabnya termasuk pertumbuhan ekonomi yang stagnan serta budaya sosial yang masih mempertahankan norma-norma gender tradisional, sebagaimana dilaporkan CNN pada Kamis (7/9/2025).
Jumlah Kematian Melonjak, Kelahiran Anjlok
Pada 2024, jumlah kelahiran di Jepang hanya mencapai 687.689. Angka ini adalah anngka terendah sejak pencatatan dimulai pada akhir 1960-an. Sebaliknya, angka kematian melonjak hingga hampir 1,6 juta orang.
Ketimpangan ini mencerminkan populasi Jepang yang didominasi oleh kelompok usia lanjut. Saat ini, warga berusia 65 tahun ke atas mencakup sekitar 30 persen dari total penduduk, sementara kelompok usia produktif terus menurun.
Saat ini, populasi usia kerja (15–64 tahun) hanya 59 persen dari total penduduk, lebih rendah dari rata-rata global menurut OECD yang berada di angka 65 persen.
Kebijakan Belum Mampu Membalikkan Tren
Pemerintah Jepang telah menjalankan berbagai program untuk mendorong kelahiran, seperti bantuan finansial, insentif perumahan, serta kampanye peningkatan partisipasi pria dalam peran pengasuhan.
Meski demikian, hasilnya masih jauh dari harapan. Jumlah kelahiran terus menurun dan tidak cukup untuk menutupi jumlah kematian yang meningkat setiap tahun.
Menurut para ahli demografi, tren kelahiran rendah yang telah berlangsung sejak dekade 1970-an menyulitkan upaya pemulihan populasi. Bahkan jika ada lonjakan kelahiran sekarang pun, Jepang diperkirakan tetap mengalami penyusutan jumlah penduduk selama beberapa dekade ke depan.
Pemerintah Jepang, dalam proyeksinya pada 2023, memperkirakan bahwa populasi bisa menyusut hingga 30 persen pada tahun 2070. Namun, penurunan ini mungkin akan lebih lambat karena migrasi internasional yang meningkat.