Jakarta – Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, melontarkan kritik tajam terhadap permintaan maaf yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Menurut Usman, Jokowi tidak memberikan penjelasan mendetail mengenai tindakan atau kesalahan yang membuatnya merasa perlu meminta maaf.
Usman menyoroti beberapa kegagalan yang terjadi selama masa kepemimpinan Jokowi. Salah satu yang paling mencolok adalah janji Jokowi untuk memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, alih-alih memperkuat, KPK justru mengalami pelemahan di era Jokowi.
Usman juga mengkritik permintaan maaf Jokowi yang dianggap tidak relevan dengan keseluruhan pidato. Menurutnya, Jokowi lebih banyak menyebutkan klaim keberhasilannya selama menjabat sebagai Presiden, daripada menjelaskan alasan di balik permintaan maaf tersebut.
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia saat pidato dalam sidang tahunan MPR dan sidang bersama DPR. Jokowi menyatakan bahwa sepuluh tahun bukanlah waktu yang panjang untuk mengurai permasalahan Indonesia.
Jokowi mengakui bahwa dirinya jauh dari kata sempurna dan istimewa. Ia juga menyadari bahwa sangat mungkin ada hal-hal yang luput dari perhatiannya selama memimpin satu periode.