Jakarta – Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa kualitas udara di Ibu Kota Nusantara (IKN) sangat baik, serta menilai lebih baik dibandingkan dengan negara Singapura yang mempunyai julukan kota singa. Pernyataan ini didasarkan pada catatan Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara, yang mengukur konsentrasi polutan dalam udara dan risiko kesehatan yang terkait.
Menurut Presiden Jokowi, tren kualitas udara di IKN berbeda dengan kota-kota besar di Jawa yang rata-rata mencatat AQI di atas angka 100. Angka ini dianggap relatif berbahaya bagi saluran pernapasan. Banyak warga di kota-kota besar Jawa yang kemudian mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), terutama anak-anak yang menjadi kelompok paling rentan.
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya peralihan transportasi massal menjadi berbasis energi hijau, termasuk listrik. Ia pun mencontohkan dengan adanya ketersediaan transportasi umum seperti MRT, LRT, dan kereta cepat dinilai lebih ramah lingkungan. Menurutnya, langkah ini sangat penting untuk mencegah peningkatan polusi udara.
Dalam upayanya untuk meningkatkan kualitas udara, Presiden Jokowi menyoroti pentingnya penggunaan transportasi umum yang ramah lingkungan. MRT, LRT, dan kereta cepat adalah beberapa contoh transportasi yang dapat membantu mengurangi polusi udara. Dengan beralih ke transportasi berbasis energi hijau, diharapkan kualitas udara di kota-kota besar dapat meningkat dan risiko kesehatan akibat polusi udara dapat diminimalisir.