
HALUAN.CO – Junk food, yang sering disebut sebagai “makanan sampah,” adalah jenis makanan yang dirancang untuk memberikan kemudahan dan kepuasan sesaat.
Makanan ini biasanya murah, cepat disajikan, namun memiliki kandungan kalori, gula, lemak tidak sehat, dan sodium yang tinggi, serta minim kandungan nutrisi.
Contoh junk food meliputi burger, pizza, permen, minuman bersoda, keripik, dan mi instan.
Sebaliknya, real food atau makanan alami adalah makanan yang melalui sedikit proses dan tidak mengandung bahan kimia yang tidak dibutuhkan tubuh.
Contohnya termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan polong-polongan.
Makanan ini dikenal karena kesederhanaan serta kandungan nutrisinya yang melimpah.
Perbedaan utama antara junk food dan real food terdapat pada jenis bahan yang digunakan dalam pembuatannya. Junk food umumnya menggunakan bahan-bahan olahan dengan tujuan menciptakan rasa yang kuat.
Kandungan seperti gula tambahan, tepung yang sudah kehilangan serat dan gizi, pewarna buatan, serta pengawet menjadi kontributor utama terhadap tingginya nilai kalori.
Sementara itu, real food menggunakan bahan-bahan yang lebih alami dan sederhana.
Makanan jenis ini mengandung zat gizi penting seperti protein dari daging, ikan, telur, dan tahu, serta karbohidrat yang berasal dari biji-bijian, buah, dan sayuran.
Selain itu, jenis lemak yang terkandung juga berbeda: junk food umumnya mengandung lemak jenuh dan lemak trans, sedangkan real food mengandung lemak sehat tak jenuh dari sumber seperti minyak zaitun dan minyak wijen.
Proses pengolahan makanan juga sangat berpengaruh terhadap kualitas gizinya.
Real food umumnya hanya melalui proses pengolahan yang minimal sehingga tetap menjaga bentuk alaminya serta kandungan nutrisinya.
Contohnya adalah buah yang dimakan setelah dikupas, atau biji-bijian yang cukup direbus atau digiling.
Sebaliknya, junk food melalui proses industri yang kompleks dan panjang, yang sering kali menyebabkan hilangnya kandungan gizi serta penambahan zat yang kurang sehat.
Contohnya, pembuatan keripik kentang yang melibatkan proses pengupasan, penggorengan, hingga penambahan berbagai bumbu.
Perbedaan dalam bahan dan proses ini tentu berdampak besar pada nilai gizi serta efek kesehatan.
Berbagai studi menunjukkan bahwa konsumsi junk food secara rutin dapat meningkatkan kadar trigliserida, memicu obesitas, lonjakan gula darah, dan tekanan darah tinggi.
Selain itu, pola makan tinggi junk food sering kali berkaitan dengan rendahnya asupan mikronutrien, yang bisa mengarah pada kekurangan gizi.
Sebaliknya, konsumsi real food memberikan dampak positif yang besar bagi kesehatan.
Makanan ini tinggi serat dan rendah kalori, serta kaya akan antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas.
Real food juga mengandung berbagai nutrisi esensial yang diperlukan tubuh agar dapat menjalankan fungsinya dengan maksimal.