Jakarta – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan lebih banyak diisi oleh kalangan profesional atau ahli. Jatah menteri dari partai politik akan lebih sedikit dibandingkan dengan kabinet sebelumnya.
Menurut Dasco, saat ini partai-partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) tengah melakukan simulasi untuk menentukan komposisi menteri di kabinet Prabowo. Mereka berupaya menempatkan individu terbaik di posisi yang tepat, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan.
Dasco juga menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada kepastian mengenai jumlah menteri yang akan mengisi kabinet Prabowo. Ia memperkirakan bahwa komposisi final kabinet akan ditentukan sekitar tujuh hingga lima hari sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
Sebelumnya, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa ada wacana untuk menambah jumlah menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran menjadi 44 orang. Hal ini dimungkinkan dengan adanya revisi UU Kementerian Negara yang memberikan kewenangan penuh kepada presiden untuk menambah atau memecah kementerian/lembaga sesuai dengan kebutuhan pemerintahan.
Dasco menekankan pentingnya menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat dalam kabinet. Menurutnya, hal ini akan memastikan bahwa pemerintahan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Keputusan untuk lebih banyak mengisi kabinet dengan kalangan profesional menunjukkan komitmen Prabowo dan Gibran untuk fokus pada profesionalisme dalam pemerintahan. Langkah ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan meningkatkan kinerja pemerintahan dalam melayani masyarakat.
Revisi UU Kementerian Negara yang memberikan kewenangan penuh kepada presiden untuk menambah atau memecah kementerian/lembaga merupakan langkah strategis untuk menyesuaikan struktur pemerintahan dengan kebutuhan yang ada. Dengan demikian, presiden memiliki fleksibilitas untuk membentuk kabinet yang dapat bekerja secara optimal.