HALUAN.CO – Pemerintah pusat akan mendirikan dua unit Sekolah Unggulan Garuda di Provinsi Kalimantan Tengah. Lokasinya masing-masing berada di Kabupaten Katingan dan Kota Palangka Raya. Sekolah ini ditujukan bagi siswa berpotensi akademik tinggi, khususnya yang berasal dari keluarga prasejahtera. Sebanyak 80 persen peserta didik akan menerima beasiswa penuh.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menyampaikan bahwa sebelumnya hanya direncanakan satu sekolah di Katingan. Namun pihaknya mengusulkan tambahan pembangunan di Palangka Raya.
“Awalnya cuman mau dibangun satu di Kabupaten Katingan, tetapi kami coba juga di Kota Palangka Raya di Jalan Tjilik Riwut Km 26,” ujar Reza di Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (24/7/2025).
Saat ini, proses penyiapan lahan sedang berlangsung. Menurut Reza, lahan yang disiapkan harus memiliki luas minimal 20 hektare dan telah bebas dari sengketa.
“Saat ini masih dalam proses penyiapan lahan, kan lahan minimal untuk Sekolah Unggulan ini kan 20 hektare dan sudah clean and clear,” jelasnya.
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan lahan yang dibutuhkan. Ia menyebut beberapa titik potensial sudah tersedia.
“Sudah siap, kami punya kok lahannya, kalau di Palangka Raya ada lahan di daerah Kalampangan, kemudian di daerah-daerah lain juga ada,” katanya.
Wakil Mendikti Sains dan Teknologi, Stella Christie, menjelaskan bahwa sekolah ini sangat terbuka bagi siswa dari kalangan bawah yang memiliki prestasi.
“80 persen dari muridnya akan diberikan beasiswa. Asas penerimaannya berdasarkan asas ekonomi di mana semakin miskin semakin mungkin diterima. Terbalik sekali, berbeda sekali dengan RSBI,” tutur Stella dalam media briefing di Kemendikti Saintek, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).
Menurut Stella, pembangunan Sekolah Unggulan Garuda lebih berfokus pada daerah-daerah yang membutuhkan akses pendidikan berkualitas, sehingga bersifat inklusif.
“Saya rasa sangat sulit kita bilang ini sekolah eksklusif, tapi dibangunnya di Nabire Papua Tengah atau dibangunnya di Belitung Timur. Tentu saja tidak (eksklusif), ini sekolah yang sangat inklusif,” ujar Stella.